Suara.com - Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle / EV) harus inklusif dan terbuka, terutama dalam hal kerja sama dan integrasi.
"Perlu dilakukan kolaborasi dan inklusif, tidak bisa eksklusif, karena ini adalah gerakan semua pihak, dan kita terbuka (untuk bekerja sama) dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik," kata Nicke dalam konferensi pers daring, Selasa (22/2/2022).
Ada pun Pertamina terlibat dalam kolaborasi antara BUMN dan swasta yang secara konsisten terus diwujudkan dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kali ini, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama, Electrum, akan mengukuhkan kerja samanya dengan Pertamina, Gogoro dan Gesits.
Sinergi lintas perusahaan ini akan makin mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan terlengkap di Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan agenda prioritas pemerintah Indonesia dalam G20 Summit terkait transisi energi berkelanjutan, khususnya percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Baca Juga: Motor Listrik Bisa Tempuh 60 km dengan Satu Baterai, Waktu Charging Hingga 3 Jam
Pengukuhan kolaborasi strategis ini akan ditandai dengan uji coba komersial, setelah sebelumnya Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah sukses melakukan uji coba komersial tahap satu. Hasil uji coba ini nantinya akan menjadi landasan rencana bisnis Electrum dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Program kerja sama hari ini merupakan salah satu program transisi energi Pertamina. Program transisi ini terjadi kalau semua terintegrasi, (terbangun) ekosistem, tidak bisa berjalan sebagian, namun, saling melengkapi," jelas Nicke.
Lebih lanjut, Nicke menuturkan bahwa khusus pengembangan kendaraan listrik, rencananya akan dibangun dari hulu ke hilir, mulai dari produksi baterai, infrastruktur, dan juga daur ulang (recycling).
"Value chain terintegrasi memberikan komitmen untuk mendorong target-target pengurangan emisi karbon yang disampaikan sebelumnya oleh Presiden Jokowi," kata Nicke.
"Dan bukan hanya kendaraan listrik saja, kami juga menyoroti soal energi hijau. Pertamina sudah membangun Green Energy Station (GES) yang ditenagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sehingga, bukan hanya baterai, tapi juga listriknya dari energi hijau," imbuhnya.
Baca Juga: Selain Suplai Kebutuhan Isi Ulang Baterai Kendaraan Listrik, Pertamina Siapkan Green Energy Station
Adapun GES mengusung empat konsep utama yaitu Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel. Untuk konsep Green sendiri berkaitan dengan penggunaan PLTS sebagai salah satu sumber energi mandiri dan ramah lingkungan.
Dikutip dari laman Pertamina, untuk satu SPBU dengan solar PV 6.3 Kwp, rata-rata dapat melakukan penghematan sekitar 12,5 persen dari total penggunaan listrik untuk operasional SPBU per bulannya. [Antara]