Untuk Mobil Elektrifikasi Lokal Pertama, Toyota Dipastikan Akan Produksi Kijang Hybrid

Rabu, 16 Februari 2022 | 16:28 WIB
Untuk Mobil Elektrifikasi Lokal Pertama, Toyota Dipastikan Akan Produksi Kijang Hybrid
Persiapan mobil-mobil ekspor di IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta Utara. Sebagai ilustrasi [Antara/ Indrianto Eko Suwarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi rencana Toyota Indonesia untuk memproduksi mobil elektrifikasi di Tanah Air.

Menperin mengungkap PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN akan memproduksi Kijang hybrid sebagai produk lokal pertama yang akan dibuat di negara kita.

"Toyota telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi beberapa jenis kendaraan elektrifikasi, yang akan diawali dengan produksi Kijang hybrid. Tentunya kami akan terus mendukung dan mendorong percepatan produk elektrifikasi atau kendaraan listrik murni," kata Menperin saat melepas ekspor perdana ke Australia, Selasa (15/2/2022).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo (kiri) pada acara Pencapaian Produksi Ekspor ke 2 Juta Unit dan Pelepasan Ekspor Perdana Ke Australia dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/2). (ANTARA/ HO Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo (kiri) pada acara Pencapaian Produksi Ekspor ke 2 Juta Unit dan Pelepasan Ekspor Perdana Ke Australia dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/2). (ANTARA/ HO Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Sebelumnya, disampaikan Menperin, sama halnya dengan ekspor ke Jepang, ekspor produk mobil ke Australia terkenal memiliki spesifikasi yang ketat. Misalnya terkait spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan. Hal ini menandakan industri otomotif Indonesia telah memiliki daya saing yang tinggi, sehingga produknya diminati di berbagai pasar mancanegara. 

Baca Juga: Obituari Dorce Gamalama: Berperan Jadi Tukang Parkir, Ngobrol Bersama Driver Ojol di Mobil

"Dengan demikian, setelah menembus pasar Australia, berarti Indonesia sudah ekspor ke empat benua di dunia, yaitu Amerika, Afrika, Asia, Australia," imbuh Agus Gumiwang Kartasasmita.

Dengan rantai nilai yang terbentang luas, industri otomotif Nasional memiliki nilai forward linkage sebesar Rp 35 triliun dan nilai backward linkage sebesar Rp 43 triliun pada 2021. 


"Untuk Toyota sendiri memiliki nilai forward linkage senilai Rp 19,7 triliun dan nilai backward linkage senilai Rp 16,1 triliun. Jadi yang disumbangkan Toyota hampir 40 persen dari total akumulatif industri manufaktur," kata Menperin.

Terkait nilai investasi, industri otomotif tercatat merealisasikan sebesar Rp 22,5 triliun pada 2021, naik 220 persen dibanding pencapaian penanaman modal 2020. Sementara itu, komitmen Toyota Group akan menambah investasi sebesar Rp 28,3 triliun sampai 2024.


Mengenai peningkatan nilai tambah, Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi pendalaman struktur industri otomotif, sehingga nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau local purchase dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia semakin meningkat.

Baca Juga: Selain Toyota Fortuner ke Australia, Presiden Joko Widodo Meluncurkan Pelepasan Ekspor ke Negara Ini

"Saat ini, local purchase kendaraan roda empat atau lebih yang diproduksi di Indonesia rata-rata 20-80 persen. Namun dapat kami laporkan bahwa seluruh produksi dari Toyota sudah memiliki local purchase atau lokal konten sebesar 75 persen. Jadi, merek boleh Toyota, tetapi sebetulnya produk dalam negeri," papar Menperin.

Untuk perluasan pasar ekspor, khususnya pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah mampu menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU (Completely Build-Up) dengan nilai sebesar Rp 52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD (Completely Knock-Down) dengan nilai sebesar Rp 1,31 triliun, dan 85 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp 29,13 triliun.

"Secara khusus ekspor produk TMMIN pada 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan atau sekitar 40 persen dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri," ujar Menperin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI