Elon Musk Donasikan Saham Tesla untuk Amal, Nilainya Tembus 5,7 Miliar Dolar Amerika

Rabu, 16 Februari 2022 | 08:34 WIB
Elon Musk Donasikan Saham Tesla untuk Amal, Nilainya Tembus 5,7 Miliar Dolar Amerika
Bos Tesla, Elon Musk menjadi orang terkaya di dunia, hartanya di atas Rp 1.000 triliun [AFP/Odd Andersen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk, Chief Executive Officer (CEO) Tesla Incorporation yang memproduksi mobil listrik serta charger baterai kendaran listrik untuk pemakaian rumah tangga dan kios, telah menyumbang total 5.044.000 saham untuk amal.

Dikutip dari kantor berita Antara, pimpinan dari pembuat mobil paling berharga di dunia melakukan donasi kurun 19-29 November 2021 menurut laporannya kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada Senin (14/2/2022).

Donasi ini bernilai 5,74 miliar dolar Amerika Serikat (AS), berdasarkan harga penutupan saham Tesla dalam lima hari saat Elon Musk melakukan sumbangan amal. Namun laporan tidak mengungkapkan nama badan amal tujuan donasi.

Produk Tesla dikirim keluar dari pabriknya, Tesla Gigafactory Shanghai [Reuters/Aly Song via ANTARA Foto].
Produk Tesla dikirim keluar dari pabriknya, Tesla Gigafactory Shanghai [Reuters/Aly Song via ANTARA Foto].

Sumbangan itu masuk ketika miliarder sekaligus pemilik Tesla Incorporation dan SpaceX ini menjual saham senilai 16,4 miliar dolar AS yang dilakukannya usai melakukan jajak pendapat. Yaitu ditujukan kepada followernya di Twitter tentang melepas 10 persen saham Tesla lewat cuitan awal November.

Lewat Twitter Elon Musk menyatakan akan membayar lebih dari 11 miliar dolar AS pajak pada 2021 karena pelaksanaan opsi sahamnya yang akan berakhir tahun ini.

Saat itu, ia juga bertikai dengan politisi Bernie Sanders dan Elizabeth Warren yang meminta orang kaya untuk membayar lebih banyak pajak.

Analis mengatakan akan ada manfaat pajak bagi Elon Musk yang berpotensi memberikan saham Tesla, karena saham yang disumbangkan untuk amal tidak dikenakan pajak capital gain, seperti halnya jika dijual.

"Manfaat pajaknya akan sangat besar," jelas Bob Lord, rekanan di Institute for Policy Studies yang mempelajari kebijakan pajak.

Tesla Gigafactory 2 di Buffalo, New York, Amerika Serikat, diabadikan 13 Februari 2022 [ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri].
Tesla Gigafactory 2 di Buffalo, New York, Amerika Serikat, diabadikan 13 Februari 2022 [ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri].

"Ia akan menghemat antara 40 persen hingga 50 persen dari pajak 5,7 miliar dolar AS, tergantung apakah ia bisa mengambil pengurangan terhadap pendapatan perusahaannya di California, dan menghindari pajak keuntungan yang harus dibayarnya jika menjual saham," ungkap Bob Lord lebih lanjut.

Baca Juga: Recall Produk Tesla dengan Fitur Boombox di Amerika Serikat, Tembus 500 Ribu Unit

Ditambahkan pula, Elon Musk mungkin telah menyumbangkan saham kepada perantara seperti "dana-dana yang disarankan oleh donor" atau tidak langsung menyasar kelompok amal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI