Suara.com - Sumatra Tribute adalah laga off-road skala internasional yang dipentaskan sejak awal Februari 2022. Akibat pandemi COVID-19, acara yang digelar untuk merayakan 40 tahun Camel Trophy Sumatra 1981 itu mengalami penundaan tiga kali.
Dikutip dari kantor berita Antara, gelaran memperingati Camel Trophy Sumatra 1981 ini sedianya diadakan Desember 2020 setelah survei jalur di 2019.
Pada 2021, dua kali event ditunda sebab COVID-19 mengalami kenaikan kasus sangat tinggi.
Selama masa penundaan itu jumlah partisipan turun-naik, baik karena COVID-19 atau sebab-sebab lain. Kekinian, 18 peserta asing batal ikut serta akibat virus Corona.
"Wabah COVID-19 memang tak bisa ditawar," jelas pengarah perjalanan Greefion Kamil yang biasa disapa Fionk di Bangkinang, Riau, Senin (14/2/2022).
Dari 18 peserta asing yang batal berlaga di Indonesia ini antara lain dua tunggangan roda empat dari tim Amerika Serikat, satu mobil tim Jepang, satu mobil tim Jerman, dan satu mobil tim Inggris.
Mereka tidak dapat bergabung dalam perjalanan Jakarta-Jambi bersama para peserta Indonesia karena tidak bisa keluar dari negaranya masing-masing di mana diberlakukan pembatasan, sampai tutup total atau lockdown.
Selain Sumatra Tribute 1981, masih ada tiga acara Camel Trophy di Indonesia yang ingin dinapaktilasi oleh para penggemar Land Rover Indonesia. Yaitu camel Trophy Borneo 1985, Sulawesi 1988, serta Kalimantan 1996.
Toshio Urabe, veteran Camel Trophy 1987 Madagascar asal Jepang, yang turut membantu panitia dalam merekonstruksi kembali perjalanan Camel Sumatera dalam survei jalur di 2019 juga batal turun untuk gelaran ini karena Jepang memberlakukan lockdown.
Baca Juga: Lihat Gaya Motoran Alex Rins di Luar Trek Pakai Suzuki NEX II, Salfok ke Ornamen Batik
Sementara para peserta nasional di Tanah Air juga ada yang membatalkan keikutsertaan. Seperti off-roader dari Makassar yang batal ikut karena ada anggota keluarga sakit. Hingga ada peserta terpapar COVID-19 dan meninggal dunia.
"Karena itu kami sangat bersyukur COVID-19 akhirnya bisa terkendali, dan dengan protokol kesehatan ketat kami bisa laksanakan event ini," tandas Fionk.
Selama event berlangsung, tidak kurang sudah empat kali peserta harus menjalani rapid test antigen untuk memastikan tidak ada virus COVID-19 yang terbawa rombongan.
"Alhamdulillah juga semua sehat. Hanya kelelahan, kurang istirahat sebab off-roadnya semangat sekali,” kata dr Iqbal, salah satu dari tiga dokter tim.
Sumatra Tribute mencapai Bangkinang, Riau, setelah perjalanan menempuh jalan tanah kebun-kebun kelapa sawit dan bekas jalan logging dari Sumatera Barat dan Riau hingga Minggu (13/2/2022).
Setelah istirahat sehari penuh pada Senin, perjalanan segera diteruskan kembali menuju Sidikalang, Sumatera Utara.
"Masuk jalur on-road, rute antarkota-antarprovinsi sejauh 600 km. yang dulu di Camel Trophy 1981 masih jalan tanah," pungkas Fionk.