Suara.com - India memanggil duta besar Korea Selatan dan menyampaikan rasa tidak senang atas unggahan di media sosial dari mitra Hyundai Motor di Pakistan. Isi cuitan yang dilakukan via platform Twitter berisi tentang wilayah sengketa Kashmir. Demikian dikutip kantor berita Antara dari Reuters yang memantau pernyataan Kementerian Luar Negeri India, di pekan lalu, Selasa (8/2/2022).
Menteri Luar Negeri India dan Menteri Luar Negeri Korea berbicara via telepon tentang Hyundai mendapat kecaman di India dari para pelanggan. Mereka dibuat berang oleh komentar yang menunjukkan solidaritas pada masyarakat Kashmir.
Kejadian panas via media sosial ini muncul pada Minggu (6/2/2022), atau sehari setelah Pakistan merayakan Hari Solidaritas Kashmir, Sabtu (5/2/2022).
Nishat Group, mitra Hyundai mengunggah dukungan dan muncul di platform media sosial Twitter, Facebook, serta Instagram. Intinya memperingati apa yang disebut sebagai pengorbanan rakyat Kashmir dalam memperjuangkan nasib sendiri.
Baca Juga: Hyundai Terancam Mendapatkan Boikot di India, Ada Apakah Gerangan?
India menuding Pakistan mendukung pemberontakan bersenjata pada 1990 melawan New Delhi di wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Pakistan membantah tudingan itu dan mengatakan mereka hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral bagi rakyat Kashmir.
Kementerian Luar Negeri India lantas memanggil duta besar Korea Selatan untuk menyampaikan protes pemerintahnya terhadap unggahan-unggahan di media sosial itu, demikian diugkapkan Arindam Bagchi, juru bicara Kementerian Luar Negeri India.
"Perasaan pemerintah yang sangat tidak senang pada unggahan media sosial oleh Hyundai Pakistan telah disampaikan kepada duta besar Korea Selatan," jelas Arindam Bagchi.
"Digarisbawahi bahwa masalah ini menyangkut integritas teritorial India yang tidak bisa dikompromikan. Kami berharap pihak perusahaan mengambil tindakan yang pantas untuk mengatasi persoalan ini dengan tepat," tandasnya.
Baca Juga: Hyundai-Kia Imbau Agar Produknya Diparkir di Luar, Kurangi Risiko Terbakar
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong mengungkapkan penyesalannya dalam pembicaraan bersama Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri India.
Sebelumnya pada Selasa (8/2/2022) Hyundai mengeluarkan pernyataan berisi penyesalan yang mendalam terhadap tindakan yang melukai rakyat India oleh cuitan "tidak resmi" dari akun mitra Pakistan mereka.
"Sebagai kebijakan perusahaan, Hyundai Motor Company tidak membuat komentar pada isu-isu politik atau agama di wilayah mana pun," jelas Hyundai di Twitter.
Nishat Group, konglomerat bisnis terbesar Pakistan, tidak merespon permintaan dari Reuters untuk memberikan pernyataan.
Sebagai catatan, penjualan mobil Hyundai di India adalah yang terbesar kedua setelah Maruti Suzuki.
Sebelumnya, cuitan terus mengalir di media sosial Twitter, ratusan orang menuntut Hyundai meminta maaf karena tidak sensitif terhadap kepentingan India. Beberapa dari mereka mengatakan sedang membatalkan pesanan mobil.