Beban operasional Adira Finance naik sebesar 7 persen menjadi Rp 3,7 triliun, sementara cost of credit menurun sebesar 29 persen menjadi Rp 1,4 triliun. Secara keseluruhan, laba bersih (NPAT) Adira Finance setelah pajak yang dibukukan naik 18,2 persen menjadi Rp 1,2 triliun di sepanjang 2021. Hasilnya, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Adira Finance masing-masing meningkat menjadi sebesar 4,7 persen dan 14,7 persen dari sebelumnya sebesar 3,1 persen dan 13,3 persen di 2020.
Seiring mulai pulihnya aktivitas ekonomi domestik, iklim dunia usaha pun ikut berangsur pulih, terutama setelah adanya relaksasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah pada triwulan keempat 2021. Penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru domestik berhasil meningkat signifikan masing-masing sebesar 67 persen dan 38 persen menjadi 887 ribu unit dan 5,1 juta unit.
Untuk 2022, keputusan Pemerintah baru-baru ini untuk memperpanjang potongan Pajak atas Barang Mewah (PPnBM) dengan kebijakan potongan pajak yang berbeda setiap kuartal nya untuk mobil kategori mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang harganya berada di bawah Rp 200 juta dan mobil dengan harga jual antara Rp 200 juta sampai dengan Rp 250 juta hingga akhir 2022. Hal ini diperkirakan dapat mendorong penjualan otomotif, terutama di kategori LCGC.