Suara.com - Perusahaan pembiayaan kendaraan, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 25,9 triliun atau naik 39 persen sepanjang 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari data yang dipaparkan Adira Finance, seluruh segmen mengalami kenaikan terutama pada segmen mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor baru.
Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan ini tercatat menurun sebesar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp 40,4 triliun di 2021.
![Ilustrasi Adira Finance. [Facebook/Adira]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/04/67816-adira-finance.jpg)
Penurunan pada piutang yang dikelola sebagian disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat sebelum COVID-19.
"Pada November 2021, Adira Finance telah meluncurkan Adiraku 2.0, yaitu versi terbaru dari aplikasi mobile adiraku, dilengkapi berbagai pengembangan fitur-fitur menarik untuk mempermudah akses terhadap seluruh layanan Adira Finance yang tersedia di kantor cabang, ke dalam perangkat smartphone,” kata Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance, dalam sesi virtual conference, Jumat (11/2/2022).
Di 2021, Adira Finance telah memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak krisis ekonomi akibat adanya pandemi COVID-19.
Per posisi Desember 2021, jumlah kumulatif nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi mencapai Rp 19 triliun, sementara akun yang masih dalam periode penundaan pembayaran angsuran hanya Rp 34 miliar.
Per posisi Desember 2021, Rasio gross NPL konsolidasi tercatat 2,3 persen, turun jika dibandingkan September 2021 sebesar 3,2 persen yang didukung membaiknya aktivitas ekonomi sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen.
Dari sisi keuangan, Adira Finance membukukan pendapatan bunga Rp 8,8 triliun, turun 15 persen dibandingkan tahun lalu, terutama karena penurunan piutang pembiayaan. Sementara itu, beban bunga turun 26 persen menjadi Rp 3,2 triliun sejalan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.
Hasilnya, pendapatan bunga bersih tercatat Rp 5,6 triliun turun 7 persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya, sementara margin bunga bersih meningkat menjadi 13,5 persen dari 12,0 persen di FY20.