Suara.com - Memberikan perhatian kepada kaki-kaki kendaraan bakal menghadirkan ketenangan bagi para pengguna kendaraan. Pasalnya, kondisi terbaru--termasuk bila terjadi kerusakan--bisa diketahui lebih dini.
Salah satu masalah di kaki-kaki kendaraan terjadinya roda yang tidak selaras. Sebaiknya kondisi ini dihindarkan, karena bisa mempengaruhi suspensi dan kondisi ban.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengimbau konsumen melakukan pemeriksaan dan pengaturan wheel alignment secara berkala, untuk memastikan kondisi roda sudah selaras dan seimbang antara Camber, Caster, Toe, dan Kingpin Inclination.
Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan bahwa wheel alignment berfungsi memastikan stabilitas suspensi kendaraan agar bekerja dengan baik dan membuat usia roda lebih awet.
Baca Juga: Menyapa Fans di Tanah Air, Joan Mir dan Alex Rins dari Tim Suzuki ECSTAR Sisipkan Bahasa Indonesia
Saat melakukan pemeriksaan wheel alignment, yang perlu diperhatikan adalah Camber, Caster, Toe, dan Kingpin Inclination untuk memastikan bahwa sudut ban dapat terpasang dengan baik. Hal ini bisa mempengaruhi cara ban bersentuhan dengan jalan.
Berikut pengertian mengenai Camber, Caster, Toe, dan Kingpin Inclination:
Camber
Camber adalah tingkat kemiringan roda di bagian atas apabila dilihat dari sudut vertikal. Pemeriksaan ini untuk memastikan sudut ban tidak miring ke dalam atau ke luar. Apabila camber tidak sejajar atau selaras, mungkin dipengaruhi kerusakan pada bantalan yang aus, suspensi roda, atau sambungan joint.
Camber memiliki dua jenis sudut, yaitu positif dan negatif. Untuk positif, bagian atas memiliki kemiringan ke arah luar. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan ban bagian bawah yang tertekan ke luar saat dibebani, hingga beban pada steering berkurang.
Baca Juga: PT SIS Beri Kabar Terkait Kehadiran Skutik Retro Suzuki Saluto di Indonesia
Sedangkan negatif, bagian atas memiliki kemiringan ke arah dalam yang berfungsi untuk mengupayakan kendaraan stabil dan lurus. Camber negatif biasanya digunakan untuk mobil yang memiliki ground clearance rendah atau ceper atau mobil balap yang membutuhkan kestabilan tinggi saat berbelok tajam dalam kecepatan tinggi.
Caster
Caster adalah sudut dari garis simetri kingpin dan garis vertikal di bidang datar. Sudut ini berfungsi menyeimbangkan kemudi, memberikan stabilitas, dan menyeimbangkan kendaraan ketika di jalanan menikung.
Caster diatur agar sudutnya tetap di tengah, agar sumbu kemudi tetap lurus dan seimbang, karena apabila tidak seimbang maka mobil akan mengarah ke satu sisi saja. Caster terdiri dari dua jenis yaitu positif dan negatif.
Caster positif yaitu posisi ketika bagian atas roda mengarah ke belakang kendaraan. Caster positif ini membuat titik pusat permulaan dari singgung ban dengan jalan ada di belakang titik potong sumbu kingpin.
Sedangkan Caster negatif, posisi ketika bagian atas roda mengarah ke depan kendaraan.
Ada juga caster nol yakni ketika garis simetri pada kingpin atau tumpuan sejajar bersama garis vertikal yang datar.
Kelebihan dari caster sendiri adalah untuk roda kemudi yang akan kembali lurus ketika pengemudi membelokkan kendaraan.
Toe
Toe adalah sudut yang berbelok ke dalam atau ke luar apabila dilihat dari atas menggunakan alat ukur yang digunakan.
Apabila terjadi kesalahan maka dapat mempercepat keausan roda. Berbeda dengan caster dan camber, pengukuran toe menggunakan satuan inci. Toe sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu toe in dan toe out.
Pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa sudut ban tidak terlalu belok ke dalam atau ke luar atau perlu disesuaikan. Apabila jarak antara roda kanan dan kiri sudah sesuai, dan bagian belakangnya sudah sesuai, maka laju mobil akan seimbang dan dapat berjalan lurus.
Kingpin Inclination
Kingpin Inclination adalah sudut terhadap garis vertikal dan bisa dilihat dari bagian depan kendaraan, atau disebut juga Steering Axis Inclination yang dapat menimbulkan jarak offset semakin kecil.
Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui kestabilan kemudi ketika menggelinding di sekitar kingpin. Ketika kendaraan berhenti, maka gaya jadi lebih kecil untuk memutarkan kemudi. Kemudian pemeriksaan ini juga dapat menciptakan pengaruh self centering yang lebih kuat, membuat roda depan yang dibelokkan saat melewati tikungan dapat kembali lurus ke depan.