Suara.com - Seorang pemilik mobil Tesla Model S asal Hong Kong, Larry Campbell harus merogoh kocek dalam-dalam akibat kerusakan komponen baterai mobil listrik miliknya.
Diduga baterai mobil yang dikendarai Campbell rusak akibat kemasukan air saat berkendara dalam kondisi hujan. Alhasil kendaraaan bertenaga listrik itu harus berhenti di tengah jalan karena mogok.
Istri Larry Campell yang saat itu tengah bersama Tesla Model S ini langsung menelpon pihak bengkel resmi agar mobilnya dapat segera diperbaiki.
Alih-alih dilayani kebutuhan darurat ini, pihak bengkel justru meminta bayaran yang cukup mahal yakni mencapai 171.000 dolar Hongkong atau setara Rp 315,5 juta.
Kendaraan tenaga listrik produksi Tesla yang dimiliki Larry Campbell sebenarnya masih mendapat garansi selama delapan tahun untuk perbaikan dan penggantian baterai.
Hanya, saat melakukan pengecekan pihak bengkel menemukan bagian baterai yang terkena air. Mereka menengarai kondisi ini membuat Tesla Model S mogok dan Larry Campbell dianggap menerobos genangan air yang cukup dalam.
Namun demikian sang pemilik merasa tidak menerobos genangan air saat sedang berkendara.
"Sama sekali tidak ada banjir di area saat kejadian terjadi," tegas Larry Campbell, dikutip dari WapCar.
Dia bahkan mengatakan pihak Tesla sama sekali tidak memberikan laporan investigasi yang dilakukan mekanik Tesla. Mereka tidak menjelaskan mengapa battery pack yang seharusnya terproteksi dengan baik justru kemasukan air.
Larry Campbell berencana membawa kasus itu ke pengadilan. Ia merasa kecewa karena sama sekali tidak mendapatkan informasi kalau baterai mobil listrik miliknya rentan kemasukan air.