Suara.com - Toyota Motor Corporation (TMC) pada Rabu (9/2/2022) mengumumkan untuk memangkas target produksi tahunannya lebih dari setengah juta kendaraan. Penyebabnya adalah kekurangan chip semikonduktor dan banyaknya karyawan mengajukan cuti akibat terpapar COVID-19.
Raksasa otomotif asal Jepang ini hanya akan memproduksi sebanyak 8,5 juta unit kendaraan hingga 31 Maret. Atau turun dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 9 juta unit.
"Kami tentu mengharapkan ketidakseimbangan pasokan chip dapat diselesaikan secara cepat. Tapi pandemi virus Corona juga membuat semuanya jadi tidak jelas," kata seorang pejabat Toyota, dikutip dari Nasdaq.
Tidak hanya itu, pejabat Toyota anonim ini bahkan memperkirakan, permasalahan yang dialami industri otomotif saat ini masih akan berlanjut sampai 2023.
Baca Juga: Situasi Langka Chip Semikonduktor Diibaratkan Volkswagen Bak Permainan Poker
"Kami pikir ketidakpastian akan berlanjut ke tahun bisnis berikutnya," ungkapnya.
Seperti pembuat mobil global besar lainnya, upaya untuk meningkatkan margin telah dibantu oleh permintaan yang mulai meningkat di pasar utama seperti China, Amerika Serikat dan Eropa. Perusahaan juga diuntungkan dari pelemahan mata uang yen yang terjadi saat ini.
Akan tetapi, chip semikonduktor membuat rencana porak-poranda, seperti disebutkan Volkswagen bahwa situasi langkanya chip serasa bermain judi poker. Komponen diharapkan namun belum juga muncul.