Suara.com - Tahun ini, salah satu agenda pemerintahan dan lingkungan hidup adalah Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 2022 di Bali. Untuk kendaraan, produk-produk mobil listrik seperti Genesis G80 Electrified, Hyundai Ioniq, serta bus listrik siap mengawal para peserta.
Bagaimana untuk sektor pendukungnya, terutama pengadaan unit recharging baterai mobil listrik dan kendaraan elektrifikasi lainnya?
PT PLN (Persero) telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai titik strategis di Pulau Dewata. Selain itu, ada pula Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Dikutip dari kantor berita Antara, PT Jasamarga Bali Tol (JBT) segera merealisasikan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara, Bali, yang ditargetkan rampung sebelum pelaksanaan KTT G20 2022.
Baca Juga: Tinjau Persiapan KTT G20 2022, Menko Marves Tekankan Pengisian Ulang Baterai Mobil Listrik
JBT, anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara, telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Fasilitas PLTS dengan anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk, PT Bukit Energi Investama (PT BEI).
"Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari head of agreement (HoA) yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah pertukaran data dan sama-sama membuat kajian, maka disimpulkan bahwa nanti akan ada solar panel pada jalur motor," ujar Manager Operation & Maintenance PT JBT I Putu Gandi Ginantra di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (3/2/2022).
Dari kerja sama itu, BEI akan memasang satu set PLTS dengan total kapasitas maksimum 400 kilowatt peak (kWp). Daya listrik yang dihasilkan, akan dipergunakan untuk menunjang kebutuhan kegiatan usaha dan operasional JBT.
"PLTS ini bisa dikatakan juga melengkapi kesiapan kami sebagai salah satu infrastruktur di Bali yang menjadi provinsi tuan rumah Presidensi G20 Indonesia 2022, sehingga implementasinya diharapkan dapat terealisasi dengan baik sesuai target," jelas I Putu Gandi Ginantra.
Rencananya pembangunan PLTS akan dimulai pada Maret dan diperkirakan selesai awal Juli 2022.
Nantinya, panel surya akan disusun layaknya kanopi pada enam titik. Masing-masing titik memiliki panjang sekitar satu kilometer, sehingga total akan ada enam kilometer jalur sepeda motor yang akan dilengkapi kanopi solar panel.
"Posisinya di sekitar tiga gerbang tol yang ada. Jadi, panel surya akan berada pada jalur motor, baik kanan ataupun kiri jalan tol," ungkapnya.
Ia menambahkan, penandatanganan perjanjian kerja sama itu merupakan bagian dari tindak lanjut terhadap penandatanganan nota kesepahaman antara Jasa Marga dan Bukit Asam.
Melalui penandatanganan MoU itu, akan dijajaki potensi pengembangan PLTS pada jalan tol Jasa Marga Group.
Selain itu, hal itu juga sebagai wujud kolaborasi dan sinergi BUMN dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022, yang salah satu fokusnya mengangkat tentang isu pengurangan emisi karbon global.