Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan J.D.Power menemukan, bila banyak konsumen yang merasa frustasi dengan aplikasi yang dapat terkoneksi dengan mobil mereka.
Pada 2020, setidaknya 45 persen dari para pemilik mobil memlih untuk tidak menggunakan aplikasi yang mereka miliki.
Sedangkan pada 2021, angka tersebut turun menjadi hanya 25 persen.
Terlepas dari peningkatan penggunaan, berdasarkan hasil survei tidak ada satu aplikasi pun yang dapat membuat responden benar-benar puas.
Baca Juga: Selisih Harga Pajero Sport 2021 Baru dan Bekas, Pantau Dulu sebelum Beli
“Orang ingin toko serba ada untuk mengetahui semua informasi tentang mobil mereka,” kata Frank Hanley, direktur senior konsultan otomotif global JD Power, dikutip dari Automotive News, Sabtu (29/1/2022).
Lebih lanjut, Hanley menceritakan bahwa keluhan besar dengan aplikasi berbasis mobil adalah mereka masih kekurangan fungsionalitas yang diinginkan pemilik.
Keluhan terbesar adalah aplikasi berjalan terlalu lambat dan tidak dapat diandalkan.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, masalah diperparah oleh peningkatan masalah perangkat lunak pada 2021.
Salah satunya adalah pengguna Android yang tidak dapat terhubung ke kendaraan mereka.
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Xenia Lengkap Januari 2022, Seberapa Murah Jika Dibandingkan dengan Kompetitor?
Seperti diketahui, seiring perkembangan teknologi, saat ini banyak mobil yang dapat terkoneksi dengan smartphone lewat aplikasi.
Selain mendapat berbagai informasi tentang kendaraan, kekinian mobil juga dapat dihidupkan dari jarak jauh hanya dengan cara terhubung dengan aplikasi.