Suara.com - Di seluruh jajaran industri otomotif, mulai produsen mobil kebutuhan harian, kelas premium, hingga super mewah besar telah menyiapkan langkah menuju era elektrifikasi.
Dengan pelarangan mobil berbahan bakar fosil untuk dioperasikan di waktu mendatang, berdasarkan Paris Agreement 2015, investasi besar dalam teknologi baru kendaraan bebas emisi terus berlangsung.
Paris Agreement sendiri adalah bentuk persetujuan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tugasnya adalah mengawal reduksi emisi karbon dioksida efektif dan berlaku sejak 2020.
Dikutip dari kantor berita Antara, saat ini, Rabu (26/1/2022) menjadi saat penting bagi rencana peralihan prodduksi dari salah satu unit grup Volkswagen AG ke jajaran model listrik sepenuhnya pada 2030.
Baca Juga: Stephan Winkelmann Beri Sinyal Lamborghini Akan Luncurkan Mobil Listrik Pertama di Tahun Ini
Bentley, brand super mewah asal Britania Raya yang bernaung di bawah payung Volkswagen AG sejak 1998 berkomitmen untuk menginvestasikan 2,5 miliar poundsterling (3,4 miliar dolar AS). Dana ini akan digunakan untuk pengembangan teknologi otomotif yang memiliki langkah keberlanjutan (sustainability) selama dekade berikutnya.
Disebutkan pula bahwa Bentley akan memulai produksi mobil listrik penuh atau fully Electric Vehicle (EV) pertamanya pada 2025.
Awal bulan ini, Bentley menyatakan telah mencapai rekor 2021 karena penjualan global melonjak 31 persen di tengah permintaan yang kuat untuk produk mobil eksklusif kelas atas.
Selanjutnya, brand dengan pabrik berlokasi di Crewe, Cheshire, England, Britania Raya ini menyatakan akan melakukan konfigurasi ulang pabrik. Tujuannya untuk memulai produksi mobil listrik, dan belum disebutkan desain ataupun kategorinya.
Sementara kompetitor Bentley sesama kelahiran Britania Raya namun dimiliki BMW Group, Rolls-Royce telah mengembangkan mobil listrik bertajuk Rolls-Royce Spectre, siap launching 2023.
Baca Juga: Penuhi Pasar Mobil Listrik Korea Selatan, Ini Daftar Produk Baru Mercedes EQ