Efek Demam Babi Menjalar ke Italia, Lokasi untuk Off Road Ditutup, Penikmat Motor Trabas Gigit Jari

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 26 Januari 2022 | 14:25 WIB
Efek Demam Babi Menjalar ke Italia, Lokasi untuk Off Road Ditutup, Penikmat Motor Trabas Gigit Jari
Ilustrasi motor trail Gasgas. (rideapart.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak cuma lockdown karena pandemi, wabah demam babi baru-baru ini di Piedmont dan Liguria, Italia membuat penggemar off-road di wilayah tersebut semakin sulit untuk melakukan hobi mereka.

Dilansir dari Rideapart, situasi tersebut menjadi sangat buruk sehingga total 114 kota di daerah tersebut telah mulai menerapkan langkah-langkah ketat untuk mencegah populasi berinteraksi dengan populasi babi hutan di kawasan itu.

Bangkai babi hutan telah ditemukan tersebar di hutan-hutan Italia, menunjukkan bahwa epidemi demam babi Afrika di wilayah ini tidak bisa dianggap enteng.

Meskipun laporan menyatakan bahwa demam babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia, hal itu tentu saja merupakan ancaman besar bagi mata pencaharian para petani dan mereka yang berada di sektor pertanian.

Baca Juga: Harga Motor Retro Murah di Indonesia, Mulai dari 20 Jutaan

Dalam kasus berkendara off-road di Italia, wabah demam babi baru-baru ini yang memicu terbitnya larangan pada kegiatan di luar ruangan disebabkan karena adanya potensi kontak populasi babi hutan, membuat pengendara semakin sulit untuk pergi keluar dan menikmati olahraga mereka.

Ilustrasi mengendarai motor trail. [Dok Yamaha]
Ilustrasi mengendarai motor trail. [Dok Yamaha]

Tak cuma para pemotor penikmat 'trabas', hal yang sama berlaku untuk penggemar olahraga luar ruangan lainnya, seperti pejalan kaki, pengendara sepeda gunung, dan orang-orang hanya keluar untuk berjalan-jalan di pedesaan.

Peraturan yang melarang interaksi dengan populasi babi hutan akan diberlakukan selama enam bulan, dan telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Speranza dan Menteri Pertanian Patuanelli.

Pihak berwenang tersebut menyatakan bahwa tindakan tegas akan diambil untuk "menerapkan semua tindakan yang berguna untuk kontras langsung dengan penyebaran ASF (Demam Babi Afrika) dan pemberantasannya untuk melindungi kesehatan fauna babi nasional dan warisan teknis kebun binatang dan kepentingan ekonomi yang terkait dengan perdagangan dan perdagangan ekstra-UE. ekspor babi dan produk turunannya ke negara ketiga"

Seperti disebutkan sebelumnya, African Swine Fever, tidak secara langsung berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Warga Kabupaten Enrekang Dapat Hadiah Sepeda Motor Program Gebyar Vaksinasi Pemprov Sulsel

Langkah-langkah pencegahan yang diambil diarahkan dari sudut pandang ekonomi, mengingat beberapa pasar telah melarang impor daging hewan buruan dari Italia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI