Suara.com - Setiap komunitas yang muncul di Indonesia selalu hadir dengan ciri khasnya masing-masing. Komunitas pekerja ojek online atau ojol misalnya, memiliki banyak kata unik yang sering digunakan sebagai cara berkomunikasi. Salah satunya adalah gacor. Tapi apa arti gacor itu sendiri?
Istilah gacor sebenarnya digunakan pada banyak komunitas lain, salah satu komunitas yang juga menggunakannya adalah komunitas pecinta burung kicau. Namun tentu, terdapat perbedaan arti dalam penggunaannya, meski kata yang digunakan serupa.

Apa Arti Gacor?
Jika dilihat dari beberapa versi dan keadaan di lapangan secara langsung, gacor oleh komunitas pekerja ojek online dijadikan ungkapan untuk seorang yang mendapatkan orderan lancar seharian penuh. Jadi setelah menyelesaikan satu order, kemudian lekas mendapat order lain, demikian seterusnya.
Tentu saja hal ini sangat menguntungkan pengemudi ojek online, karena secara langsung poinnya akan terus bertambah, serta kemungkinan mendapatkan tip dari pelanggannya juga meningkat. Maka dari itu, istilah ini sering disebutkan dengan nada gembira dan penuh kebahagiaan.
Istilah Lain yang Populer di Kalangan Ojek Online
Selain gacor, sebenarnya ada beberapa istilah lain yang sering digunakan di komunitas ojek online. Misalnya gagu atau anyep, yang merupakan lawan kata dari gacor untuk menjelaskan kondisi sepi orderan.
Kemudian ada juga istilah tupo, atau kependekan dari tutup poin. Ungkapan in untuk menunjukkan bahwa target poin harian yang diberikan sudah dipenuhi, dan bisa mendapatkan bonus jika mau mengambil pesanan lagi di hari tersebut.
Vermuk, pernahkah Anda mendengarnya? Ungkapan ini biasa digunakan oleh pengemudi baru yang belum melakukan verifikasi wajah. Vermuk sendiri kependekan dari verifikasi muka, yang diperlukan untuk verifikasi akun pengemudi yang akan didaftarkan.
Baca Juga: Curhat Ojol Wanita Berhasil Capai Mimpi Ke Bali, Berkah Kerja Keras Kumpulkan Uang Cukup Lama
Terakhir dalam daftar ini, dan tentu masih banyak istilah lain, adalah posdim, yang merupakan singkatan dari posisi di mana. Ungkapan ini biasa digunakan antar driver untuk menanyakan tempat nongkrong, atau kepada pengguna untuk menanyakan posisi tepatnya.
BERITA TERKAIT
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
14 Maret 2025 | 11:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI