Suara.com - Pembuat mobil asal Jerman, Volkswagen telah memutuskan untuk menghentikan penjualan mobil listrik murah e-Up pada 2020. Keputusan tersebut memang sempat menimbulkan tanda tanya di tengah permintaan mobil listrik yang terus meningkat dan banyaknya insentif yang diberikan untuk kendaraan listrik.
Keputusan Vokswagen meninggalkan e-Up sepertinya bukan tanpa sebab. Pasalnya mobil listrik tersebut diketahui tidak disiapkan untuk volume tinggi.
Bahkan rumornya, perusahaan harus menelan kerugian untuk setiap unit €4.000–€5.000 untuk setiap e-Up dan e-Golf yang dijualnya.
Berdasarkan laporan dari situs berita IT Jerman, Golem, mobil perkotaan serba listrik tersebut kabarnya akan diluncurkan kembali pada pertengahan Februari.
Baca Juga: Jogja Volkswagen Festival 2022 Tak Lagi Digelar di JEC, Ini Lokasi Barunya
“Kami untuk sementara mengambil e-Up dari pasar pada tahun 2020 karena waktu pengiriman telah meningkat karena permintaan yang tinggi. Sekarang telah diputuskan untuk memperkenalkan kembali e-Up ke dalam program pemesanan. Kami akan menawarkan e-Up dalam struktur penawaran yang sedikit dimodifikasi,” kata sumber Volkswagen, dikutip dari Automotive News Europe.
Dalam hal ini Volkswagen memang belum membuat pengumuman resmi, dan e-Up belum ditampilkan di situs web pembuat mobil Jerman tersebut.
Namun, perusahaan rental mobil listrik Nextmove telah mengumumkan bahwa e-Up akan kembali dalam versi yang lebih stylis dan menawarkan jarak tempuh hingg 250 km.
Selain itu, insentif yang diberikan oleh pemerintah Jerman untuk kendaraan listrik diperkirakan akan membuat harga Volkswagen e-Up lebih murah dari sebelumnya.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, Kerja Sama Pertamina dan Grab Dimulai di Bali