Suara.com - PT Pertamina (Persero) melalui dua anak usahanya Pertamina NRE dan Pertamina Patra Niaga menjalin kerja sama dengan Grab Indonesia. Tujuannya adalah memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi Pertamina pada Kamis (20/1/2022), realisasi proyek bersama ini direncanakan dimulai di Bali tahun ini seiring perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
Bali juga dikenal gencar mendorong pemanfaatan energi bersih dengan menerbitkan Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
"Kami berkomitmen kuat untuk mengawal transisi energi. Ekosistem kendaraan listrik merupakan salah satu bisnis yang sedang kami kembangkan saat ini melalui Indonesia Battery Corporation," jelas Direktur Utama Dannif Danusaputro.
Pertamina NRE berpartisipasi dalam BUMN baterai Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama PLN, MIND ID, dan Antam.
Baca Juga: Indonesia-Belarusia Penjajakan Kerja Sama Sektor Otomotif, MAZ dan BATE OJSC Jadi Mitra Potensial
Perusahaan joint venture ini fokus pada industri baterai dari hulu ke hilir yang ditargetkan bisa memproduksi 140 gigawatt jam (GWh) pada 2029.
Direktur Utama Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan peran Pertamina tidak hanya pada produksi baterai, namun termasuk penyediaan infrastruktur penukaran baterai kendaraan listrik.
Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Pertamina yang dikelola Pertamina Patra Niaga menjadi titik yang tepat untuk menjadi stasiun penukaran baterai kendaraan listrik tadi.
Pertamina Patra Niaga saat ini sedang gencar menjalankan Program Green Energy Station (GES), yaitu konsep SPBU ramah lingkungan. Salah satu layanan yang disediakan adalah pengisian listrik ataupun penukaran baterai untuk kendaraan listrik. Saat ini jumlah GES mencapai 101 unit.
"Dengan adanya kerja sama strategis, ketiga belah pihak akan menyatukan kekuatan untuk memastikan sistem pendistribusian baterai, mulai dari teknologi stasiun penukaran baterai hingga pemilihan lokasi bagi jaringan stasiun-stasiun tersebut semakin lancar agar lebih banyak lagi pengemudi yang beralih ke kendaraan listrik," kata Alfian Nasution.
Ridzki Kramadibrata, Presiden Grab Indonesia menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen bersama mitra strategis ini dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Beberapa lini bisnis Grab telah memanfaatkan kendaraan listrik, antara lain GrabCar, GrabBike, dan GrabFood dengan armada mobil, motor, dan sepeda listrik.
Baca Juga: Larangan Ekspor Nikel Indonesia Hambat Ambisi Kendaraan Listrik China
Selain itu, Grab juga telah mengoperasikan lebih dari 8.500 kendaraan listrik di Indonesia sebagai bagian dari komitmen mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Kami yakin perluasan kehadiran kendaraan listrik akan membawa manfaat sangat besar bagi penumpang, mitra pengemudi, dan tentunya, keberlangsungan lingkungan, yang menjadi bagian dari fokus dari inisiatif langkah hijau Grab," pungkas Ridzki Kramadibrata.