Suara.com - Indonesia dan Belarusia siap menjajaki kerja sama industri komponen otomotif yang akan diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Perindustrian Belarusia.
Dikutip kantor berita Antara dari Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/1/2022) menyatakan bahwa pihaknya tengah menghimpun masukan dari seluruh unit di lingkungan Kemenperin.
Tujuannya dalam rangka memperbarui serta memfinalisasi konsep LoI kerangka kerja sama industri Indonesia-Belarusia.
"Pada Februari nanti, kami akan kembali melakukan pertemuan bilateral dengan Belarusia. Semoga tahun ini kerja sama kedua negara untuk memajukan sektor industri dapat terealisasi," tukasnya.
Baca Juga: IMI Pilih Ancol Sebagai Tempat Kumpul Para Pehobi Otomotif
Untuk sektor otomotif, salah satu potensi kerja sama yang sedang dipacu adalah kolaborasi antara pelaku industri komponen otomotif Indonesia dengan Minsk Automobile Plant (MAZ).
"MAZ berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik karena memiliki potensi pasar yang besar dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing," jelas Eko SA Cahyanto.
Kerja sama yang bakal disasar oleh MAZ adalah untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan yang mereka produksi. Antara lain truk sampah berukuran besar dan kecil, truk roda lima untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, serta sasis untuk kendaraan khusus.
Selain itu BUMN Belarusia BATE OJSC, juga sedang mencari mitra potensial untuk impor beberapa produk komponen otomotif, termasuk mitra asal Indonesia.
BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain dan pembuatan starter dan alternator untuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus.
Baca Juga: Indonesia-Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif
Eko optimistis, apabila kerja sama industri Indonesia-Belarusia terlaksana, dapat meningkatkan neraca perdagangan kedua negara. Nilai ekspor Indonesia ke Belarusia mencapai 38,03 juta dolar AS pada 2020.
Produk ekspor Indonesia ke Belarusia pada 2020 didominasi oleh berbagai produk industri, antara lain produk perikanan, minyak kelapa sawit dan turunannya, kontak lensa, serta kertas dan karton multi-lapis.
Eko SA Cahyanto menyatakan pula, Indonesia juga memiliki potensi dalam meningkatkan nilai ekspor ke Belarusia untuk beberapa produk industri. Antara lain kendaraan bermotor, telepon genggam, alat permesinan dan komponen, sampai besi dan baja.