Suara.com - Kekurangan chip semikonduktor masih menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan kendaraan roda empat. Hal ini memaksa sejumlah pabrikan untuk menghentikan sementara aktivitas produksi mereka.
Kabar terbaru, Toyota mengumumkan untuk mengurangi rencana produksi globalnya pada Februari 2022 sekitar 150.000 unit.
Melansir Paultan, raksasa otomotif asal Jepang itu awalnya pasang target dapat memproduksi 700.000 unit mobil per bulan. Hal ini diperlukan untuk memenuhi permintaan mobil yang perlahan semakin menguat.
Namun kurangnya chip semikonduktor di semua industri telah memaksa Toyota untuk mempertimbangkan kembali rencana ini. Sebagai hasil dari penyesuaian, Toyota memperkirakan produksi tahun fiskal yang akan berakhir 31 Maret 2022 lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yang mencapai 9.000.000 unit.
Baca Juga: Berapa Harga Toyota GR Yaris Tahun 2022? Simak Rinciannya Berikut Ini
Pada Februari, Toyota berencana untuk menghentikan sementara aktivitas di 11 jalur produksi di delapan pabrik yang berlokasi di Jepang.
Dengan demikian akan ada beberapa model terdampak akibat keputusan tadi. Beberapa model terdampak di antaranya Toyota GR Yaris, Toyota Corolla, Toyota RAV4, Toyota Harrier, Toyota Yaris Cross, serta model Lexus dari varian UX hingga LS.
Selama tahun keuangan 2019, Toyota berhasil mengirimkan 9,087 juta unit kendaraan, termasuk yang berasal dari merek Lexus. Sedangkan pada 2020 Toyota berhasil mengirim 9,466 juta unit kendaraan.