Disarankan saat yang lain dalam keadaan panik, yang berada dalam mobil terutama pengemudi tetap tenang dan jangan ikut panik. Dengan begitu bisa berpikir logis dan memperhitungkan apa yang akan terjadi.
Jika saat gempa bumi terjadi baru saja masuk mobil yang parkir di basement, sebaiknya bergegas meninggalkan kendaraan dan evakuasi diri keluar dari tempat ini. Jika tidak sempat, cari tempat berlindung. Dikhawatirkan jika tetap berada di dalam dan terjebak di mobil akan tertimpa reruntuhan bangunan.
Selamatkan diri
Lain tempat kejadian, lain juga tindakan dan penanganan yang dilakukan.
Jika sedang berkendara di jalan raya dan terjadi gempa bumi, namun mobil masih dapat melaju dengan kecepatan minimal 20 km per jam, sebaiknya cari tempat terbuka yang dirasa aman.
Ingat, jangan memaksakan diri tetap berada di kabin karena bisa membuat terjebak dalam mobil saat gempa bumi.
Usahakan mencapai lokasi lapang, jauh dari jembatan, jembatan penyeberangan orang (JPO), baliho, tiang listrik, lampu lalu lintas, pohon, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), serta bangunan yang rentan ambruk dan roboh saat gempa bumi terjadi.
Jika mobil terjebak dalam kemacetan dan tidak dapat melaju, jangan pikir panjang. Segera matikan mesin, dan selamatkan diri ke tempat yang aman.
Gempa bumi di dataran tinggi
Baca Juga: Polestar 2, Mobil Listrik Swedia Resmi Melantai di Korea
Bila saat gempa bumi terjadi sedang mengemudi di dataran tinggi atau pegunungan, hal pertama yang harus dilakukan agar tidak terjebak di mobil adalah menjauhkan mobil dari lereng yang rawan longsor dan terkena material.