Suara.com - Hari ini, Senin (17/1/2022), PT PLN (Persero) meresmikan serentak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di enam kota yang terletak di Sulmapana atau Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Adapun kotanya adalah Labuan Bajo, Ambon, Jayapura, Kendari, dan Manado.
Dikutip dari kantor berita Antara, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan dalam waktu singkat ia akan menyurati Direktur Utama PT PLN (Persero). Adapun intinya adalah segera membangun SPKLU di setiap kabupaten kota di Sulawesi Tenggara atau Sultra.
"Di Sulawesi Tenggara ada 15 kabupaten dan dua kota. Dari masing-masing daerah itu, dalam tahun ini supaya dibangunkan SPKLU-SPKLU di titik-titik kota atau kabupaten yang mudah dijangkau bagi pengguna kendaraan listrik," jelas Ali Mazi saat peresmian SPKLU pertama di Sultra di halaman kantor PT.PLN Unit Wua Wua di Kelurahan Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Kendari, Senin.
Menurut Ali Mazi, penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai baik itu roda dua maupun roda empat, Sultra harus menjadi contoh karena wilayah ini adalah pusat produksi industri nikel. Yang menjadi bahan utama baterai sebagai komponen utama dari kendaraan listrik di Tanah Air bahkan untuk kendaraan listrik di dunia.
Baca Juga: PLN Luncurkan Enam SPKLU di Sulmapana, Harapannya Kendaraan Listrik Segera Dilirik
Gubernur Sultra yang didampingi General Manager PLN Unut Indul Wilayah (UIW) Sulselrabar, Awaluddin Hafid menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN yang telah membangun sebuah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di Bumi Anoa Kota Kendari.
Gubernur telah menginstruksikan kepada setiap SKPD baik provinsi maupun Kabupaten Kota untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional yang dinilai sangat hemat dibanding kendaraan bahan bakar minyak (BBM) saat ini.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dan Bupati Konawe Utara Ruksamin saat menghadiri peresmian SPKLU itu juga memberi testimoni terkait penggunaan kendaraan dinas dengan listrik yang telah digunakan selama beberapa bulan terakhir.
"Saya menggunakan kendaraan dinas dengan pelat "DT 1 E" ini sejak Agustus 2021. Dan bila saya hitung secara ekonomis, saya bisa menghemat penggunaan bahan bakar perbandingannya enam banding satu (6:1)," ungkap Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.
"Artinya, bila menggunakan bahan bakar minyak rata-rata Rp 6 juta per bulan, setelah menggunakan mobil listrik ini hanya menghabiskan Kwh daya sebesar Rp 1 juta per bulan," tandasnya.
Baca Juga: Resmikan SPKLU Perdana, Pemkot Ambon Bakal Jadikan Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Dinas
Hal senada diungkapkan Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengatakan, usai peluncuran penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai juga telah menggunakan kendaraan dinas operasional dengan nomor pelat "DT I M", dan seluruh SKPD di wilayahnya itu telah diinstruksikan menggunakan kendaraan listrik khususnya roda dua.
"Poin pentingnya, dengan menggunakan kendaraan listrik, kita membantu mengurangi emisi karbon demi kelestarian bumi Sulawesi Tenggara yang kita cintai ini," tukasnya.