Suara.com - Penjualan mobil bekas di Amerika Serikat (AS) tembus 40,9 juta unit atau naik sekitar 10 persen sepanjang 2021.
Namun, perusahaan analis kendaraan bekas Cox Automotive memperkirakan bila akan terjadi penurunan di tahun 2022.
Hanya saja penurunan yang terjadi, diprediksi tidak akan terlalu jauh dibanding tahun sebelumnya.
Cox Automotive memperkirakan, sebanyak 39,3 juta unit kendaraan bekas dan 16 juta kendaraan baru akan terjual tahun ini sepanjang 2022, seperti dikutip dari Carscoops, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga: Manjakan Pelanggan, CARRO Hadirkan Teknologi Canggih Berupa Fitur Suara Berbasis Talkbot
Dari jajaran mobil bekas yang terjual, sebanyak 22,1 juta unit diprediksi akan berasal dari diler dan pedagang mobil bekas.
Meskipun angkanya akan sedikit turun dari 2021, tapi angka tersebut masih akan lebih tinggi dari total kendaraan bekas yang terjual pada 2020.
Berdasarkan analisis dari AutoScout24, sejumlah faktor yang membuat harga mobil bekas melonjak adalah pandemi virus Corona.
Hal ini terjadi karena orang memilih menjauh dari transportasi umum dan membeli mobil.
Selain itu, gangguan produksi di pabrik-pabrik otomotif selama pandemi membuat penjualan mobil baru jauh menurun.
Baca Juga: Belum Sepi Peminat, Segini Taksiran Harga Honda Jazz 2015 Bekas
Faktor lain, kekurangan chip semikonduktor mendorong permintaan untuk mobil bekas jauh meningkat karena banyak konsumen tidak mau menunggu lama untuk mendapatkan mobil yang mereka inginkan.
Hasil survei juga mencatat bahwa harga semua jenis kendaraan bekas terus meningkat terlepas dari powertrain yang digunakan.