Suara.com - Dampak virus Corona di sektor otomotif yang terus berlanjut hingga kini adalah rawannya pasokan chip semikonduktor. Terjadi serangkaian penangguhan produksi bahkan penghentian total untuk menunggu ketersediaan komponen kunci satu ini.
Salah satu carmaker terdampak di Tanah Air adalah PT Honda Prospect Motor (HPM). Sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, banyak mobil produksi carmaker Jepang satu ini, yang mengalami hambatan produksi.
Akibatnya, konsumen harus bersabar menunggu kendaraan yang sudah dipesan. Terlebih produk yang memiliki banyak fitur berteknologi canggih di dalamnya.
"Produksi kami belum stabil, terlebih Honda SENSING yang membutuhkan chip semikondutor banyak sekali," ungkap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM saat jeda Test Drive All-New Honda BR-V di Ungaran, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022).
Baca Juga: CES 2022: Atasi Kekurangan Chip Semikonduktor, Hyundai Pilih Gandeng Perusahaan Teknologi
Dampak paling nyata dalam produksi Honda disebutkan Yusak Billy terjadi atas Honda Mobilio.
"Itu sebabnya mengapa penjualan wholesales Honda Mobilio drop. Karena komponennya banyak yang sama dengan Brio. Sehingga kami lebih mengutamakan produksi Honda Brio terlebih dahulu," tukas Yusak Billy.
Maka sebagai produk yang memiliki kontribusi yang cukup tinggi untuk Honda, jadilah parts yang tersedia dialihkan untuk Honda Brio terlebih dahulu.
"Kalau kapasitas produksi kami ada, akan tetapi parts tidak ada, hal itu yang membuat produksi kami bermasalah, dan kami terus memonitor supply part-nya," kata Yusak Billy.
Honda Mobilio yang termasuk dalam segmen Low Multi-Purpose Vehicle atau Low MPV ini meluncur pada 2014. Dimensinya panjang 4.386-4.398 mm x lebar 1.683 mm dan 1.603 mm tinggi dengan sistem penggerak roda depan. Kehadirannya menjadi kompetitor Toyota Avanza.
Baca Juga: Honda Belum Ada Rencana Perbarui Mobilio