Ia dikawal dua motor lainnya yang merupakan perwakilan dari IMI dan juga pihak Kepolisian. Kemudian, tanpa aba-aba tertentu, Angga langsung tancap gas melaju.
Bisingnya raungan mesin melengkapi begitu cepatnya motor Angga melaju di lintasan sepanjang 800 m itu.
Dalam hitungan detik, dengan kecepatan di atas 100 km per jam, Angga sudah berhasil mencapai garis final dekat Gerbang Barat Ancol.
Selepas uji coba, pembalap yang biasa mengaspal di sekitar Kemayoran hingga Gunung Sahari, Jakarta Pusat, itu diajak berdiskusi dengan pihak Kepolisian dan perwakilan IMI.
Ia menilai, kondisi calon lokasi balap jalanan
(street race) itu masih harus diperbaiki lantaran bergelombang. Kondisi jalan yang bergelombang akan sangat berdampak terhadap motor dengan ban kecil.
"Kalau ban kecil lumayan sih, bumpy berasa kalau buat ban kecil. Kalau buat ban gede enggak ada masalah," kata Angga.
Jika tidak segera diperbaiki, titik-titik bergelombang di jalan ini akan sangat membahayakan para pembalap nantinya.
"Kalau ban kecil berisiko, motornya rawan terpental. Suspensinya berbeda antara motor tinggi dengan motor seperti ini," tandasnya.
Wakil Ketua Umum IMI Rifat Sungkar mengatakan, secara lokasi dan panjang lintasan, Jalan Inspeksi Kali Ancol cocok dijadikan lokasi perhelatan "street race" oleh Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Balap Liar di DKI Jakarta Bakal Punya Wadah Resmi, Ini Konsep Laga Roda Dua
Namun, ia ingin menggarisbawahi bahwa balapan ini mengedepankan keselamatan.