"Kami berharap komitmen Pemerintah Jepang melalui METI untuk menjamin keberlanjutan dan menjaga keselarasan capaian antara proyek tersebut. Selain itu, mendorong peningkatan investasi di sektor industri otomotif untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi tujuan ekspor," jelas Menperin.
Industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang.
Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp 140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri ini.
"Kami banyak melakukan komunikasi dengan produsen otomotif di Jepang. Mereka masih tetap berkomitmen untuk investasi di Indonesia, termasuk di bidang Electric Vehicle," kata Agus Gumiwang Kartasasmita.
![Mobil listrik untuk kawasan wisata Nusa Dua Bali, diresmikan Menperin bersama Toyota Indonesia dan Menparekraf serta tokoh Bali [Kemenperin via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/01/24868-mobil-listrik-untuk-kawasan-wisata-nusa-dua-bali.jpg)
Saat ini produk otomotif Indonesia telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan Completely Built-Up (CBU) dengan nilai sebesar Rp 43 triliun, 79 ribu set Completely Knock-Down (CKD) dengan nilai sebesar Rp 1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp 24 triliun.
Pemerintah menargetkan pada 2025, ekspor kendaraan CBU mampu mencapai 1 juta unit.
Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi, dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.