Pada awal munculnya COVID-19, penjualan kelistrikan sempat minus, namun dengan berbagai intervensi pemerintah dalam penanganan penyebaran COVID-19, maka pergerakan masyarakat mulai dilonggarkan.
Hal ini dinilai berdampak pada penjualan listrik karena beberapa UMKM atau industri kembali beroperasi yang aktivitasnya menggunakan listrik, ujar Adi Priyanto.
"Saat ini, kebutuhan listrik sudah mulai meningkat. Ada beberapa kenaikan di masing-masing daerah, memang tidak sama tetapi secara rata-rata naik 5-6 persen," jelasnya.