Krisis Chip Tak Kunjung Usai, Produsen Kesulitan Mendapat Tenaga Kerja yang Layak

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 05 Januari 2022 | 18:40 WIB
Krisis Chip Tak Kunjung Usai, Produsen Kesulitan Mendapat Tenaga Kerja yang Layak
Ilustrasi chipset. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di saat adanya pembatasan perjalanan pada beberapa negara dan adanya isu pandemi, krisis chip yang kini mendera diperparah dengan kesulitan yang dialami oleh pabrikan chip untuk mendapat pekerja yang layak.

Menurut laporan dari WSJ seperti dilansir dari Autoevolution, bisnis pembuatan chip kini terkendala karena sulitnya untuk menemukan insinyur berpendidikan tinggi serta teknisi plus periset terampil untuk mendukung pemulihan dari krisis.

Masalah ini juga menghambat pengembangan teknologi baru yang kini kian langka.

Pembuat chip berinvestasi besar dalam fasilitas dan jalur produksi baru. Intel, misalnya, mereka berencana untuk menghabiskan tidak kurang dari 100 miliar dolar AS untuk fasilitas produksi baru di Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Juga: Cara Urus STNK Hilang: Lengkap dengan Berkas yang Harus Dibawa dan Langkah-langkahnya

Beberapa perusahaan lain, seperti TSMC dan Samsung, sudah mengerjakan rencana besar yang memungkinkan mereka meningkatkan kapasitas produksi.

Ilustrasi chip. [ /Pixabay]
Ilustrasi chip. [ /Pixabay]

Tetapi membangun pabrik pembuat chip baru sama sekali bukan jaminan peningkatan kapasitas. Ini karena semua perusahaan ini tidak dapat menemukan pekerja yang memenuhi syarat untuk mengisi posisi kunci.

Diperkirakan bahwa industri AS sendiri akan membutuhkan tidak kurang dari 90.000 pekerja pada tahun 2025 untuk memastikan semua investasi dalam peningkatan produksi tidak sia-sia.

Perusahaan Taiwan sedang berjuang dengan masalah yang sama, dan semakin banyak perusahaan berharap pemerintah akan turun tangan dan membantu dengan investasi yang lebih besar dalam pendidikan dan program untuk menarik pekerja terampil.

Banyak yang memilih untuk pergi ke perangkat lunak atau sektor industri lainnya karena alasan yang jelas, dan ini sama sekali bukan kabar baik untuk masa depan bisnis pembuatan chip.

Baca Juga: Laksana Rumah Mewah 2 Lantai, Mantan Truk Milik Will Smith Ini Bikin Tercengang

Untuk saat ini, tantangan tampaknya terus berlanjut, tidak hanya untuk perusahaan di seluruh dunia tetapi juga untuk pembuat chip itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI