Suara.com - Akhir pekan lalu, muncul berita salah satu mobil reli tim Prancis mengalami ledakan dalam gelaran Reli Dakar 2022 yang digelar di Arab Saudi pada 1-14 Januari. Akan tetapi, saat itu penyelenggara reli dan Federation Internationale De L'Automobile (FIA).
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, ledakan rupanya mengenai tim reli Prancis Reli Dakar 2022, Sodicars.
Kejadian ledakan terjadi setelah tim meninggalkan hotelnya Jeddah untuk mengikuti rute Reli Dakar 2022, demikian dikutip Rabu (5/1/2022).
![Mitsubishi Pajero Sport yang pakar di kejuaraan Reli Dakar [Mitsubishi].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/31/74616-mitsubishi-pajero-sport.jpg)
Lima anggota tim berada di dalam kendaraan itu saat kejadian dan salah satunya yakni driver Philippe Boutron, menderita cedera kaki yang serius.
Dikutip dari media Prancis L'Equipe, salah seorang anggota tim mengatakan ledakan mengoyak dasar mobil yang kemudian terbakar.
Philippe Boutron sudah dievakuasi ke Prancis dan dalam keadaan koma di Rumah Sakit Militer Percy, dekat Paris, ditemani keluarganya, jelas tim Sodicars.
Pada Selasa (4/1/2022), Jaksa Prancis mengatakan mereka telah menggelar penyelidikan terorisme atas kejadian ini. Jaksa anti-teroris Prancis menyatakan sudah meluncurkan penyelidikan pendahuluan mengenai upaya pembunuhan bermotif terorisme. Juga menyebutkan badan kontra-terorisme domestik Prancis menyelidiki kasus ini.
![Jutta Kleinschmidt bertarung di Extreme E [gridplay.extreme-e.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/29/39109-jutta-kleinschmidt-1.jpg)
Sementara kantor media pemerintah Arab Saudi CIC tidak menanggapi permintaan komentar yang diminta Reuters.
Arab Saudi adalah tempat terjadinya serangkaian serangan militan skala besar dengan menyasar warga Barat sejak 2000-an. Tapi serangan itu sudah berhenti.
Baca Juga: Berlaga di Reli Dakar 2022, Stephane Peterhansel Andalkan Mobil Hybrid
Kemudian terbaru, akhir 2020 terjadi ledakan saat upacara peringatan Perang Dunia Pertama yang diselenggarakan konsulat Prancis di Jeddah, dan melukai beberapa orang. Ini merupakan serangan pertama dengan memakai bahan peledak dalam beberapa tahun dengan sasaran orang asing di negara Teluk Arab itu.