Suara.com - Check engine merupakan fitur yang membantu pemilik kendaraan untuk mengetahui sekaligus memantau kondisi mesin.
Apa sebenarnya yang menyebabkan lampu check engine pada mobil menyala?
Mengutip Nissan Indonesia, berikut adalah beberapa penyebab lampu check engine pada mobil menyala.
Mass Airflow Sensor
Baca Juga: Goodyear ElectricDrive GT, Ban Khusus Mobil Listrik
Komponen ini memiliki fungsi untuk menentukan jumlah bahan bakar yang perlu digunakan berdasarkan udara yang masuk ke dalam mesin mobil.
Jika mass airflow sensor ini rusak, maka akan mengakibatkan meningkatnya emisi bahan bakar dan menyebabkan sistem ekonomis bisa drop.
Kebanyakan komponen ini bisa rusak karena disebabkan pemasangan saringan udara yang tidak tepat atau justru tak pernah diganti. Idealnya, perlu mengganti saringan udara secara rutin yaitu satu tahun sekali.
Sebenarnya apabila komponen ini rusak, mobil tetap bisa digunakan untuk beberapa bulan ke depan. Namun risikonya adalah bahan bakar mobil akan lebih boros dan cepat habis.
Penutup Tangki Tidak Rapat
Baca Juga: Tahun Ini, China Siap Pangkas Subsidi Mobil Listrik 30 Persen
Banyak di antara para pemilik kendaraan yang menganggap penutup tangki bahan bakar adalah sesuatu yang tak terlalu penting.
Padahal ketika komponen ini mengalami kerusakan atau tidak tertutup dengan rapat, maka akan menyebabkan penguapan bahan bakar dan juga membahayakan lingkungan sekitar.
Sensor Oksigen
Sensor oksigen pada sebuah mobil memiliki fungsi untuk memonitor oksigen tak tak terbakar di knalpot. Bagian ini membantu pengendara mengetahui seberapa banyak bahan bakar yang terbakar. Sensor yang tak bekerja dengan maksimal menandakan ia tak memberi data yang tepat pada komputer dan juga menyebabkan penurunan konsumsi bahan bakar.
Biasanya, permasalahan ini terjadi karena tertutupnya sensor oksigen oleh oli dari waktu ke waktu. Sehingga hal ini bisa mengurangi kemampuan sensor untuk mengelola oksigen dan juga bahan bakar.
Evaporasi Purge Control Valve
Control valve purge adalah bagian dari sistem emisi evaporasi (EVAP) mobil. Jika mesin sedang berjalan dan kondisinya nyala, maka mesin yang sudah terkomputerisasi akan secara bergantian membuka katup purge. Hal ini dilakukan uap bahan bakar dapat berpindah dari tabung arang untuk dibakar pada mesin.
Catalytic Converter
Komponen yang satu ini memiliki fungsi untuk mengurangi gas yang terbuang. Catalytik converter sendiri dapat mengubah karbon monoksida dan juga zat-zat berbahaya lainnya untuk menjadi sebuah senyawa yang tak membahayakan.
Salah satu tanda terjadinya kerusakan pada komponen ini adalah bahan bakar yang menjadi lebih cepat habis atau laju mobil tidak sekencang biasanya ketika menginjak pedal gas.