Suara.com - Reli Dakar, kejuaraan yang berawal dari Paris-Dakar Rally sungguhlah mempesona. Keganasan trek lintas alam gurun sangatlah menguji para tim kontestan dengan tunggangan mumpuni di kelas sepeda motor, mobil penumpang, sampai mobil komersial termasuk truk. Salah satu pereli yang melegenda di ajang ini adalah Stephane Peterhansel.
Nama Stephane Peterhansel memang terasa istimewa, karena di ajang Reli Dakar ia pernah berlaga di sektor roda dua pun roda empat passenger car.
Sebagai Macan Gurun, ia sudah 14 kali naik podium teratas Reli Dakar untuk nomor passenger car.
Tahun ini, Stephane Peterhansel yang lahir 6 Agustus 1965 turun bersama mobil ramah lingkungan di ajang Reli dakar 2022. Yaitu Audi RS Q e-tron.
Baca Juga: Kejutan di Reli Dakar 2022: Lokasi Kebanjiran
Sayangnya, Stephane Peterhansel mengalami kecelakaan dan terjadi kerusakan suspensi pada Audi RS Q e-tron setelah KM 121, demikian dikutip dari kantor berita Antara.
Beruntung, Stephane Peterhansel dan co-driver Edouard Boulanger tidak mengalami cedera dalam kecelakaan itu.
Bahkan disebutkan, bila powertrain elektrik mobil Audi yang pertama kalinya turun di Reli Dakar itu bisa diperbaiki, mereka akan lanjut!
Sementara itu, dipetik dari wawancara Audi Mediacenter, Stephane Peterhansel berbincang banyak seputar power train mobil hybrid yang menemaninya di ajang Reli Dakar 2022.
"Sepanjang pengujian, powertrain itu menghasilkan kenikmatan berkendara yang luar biasa. Sebelumnya, hal ini tak terpikirkan oleh saya," ungkapnya.
Baca Juga: Pemesanan Huawei Aito M5 Tembus 6 Ribu Unit, Test Drive Tersedia di 118 Kota
Sehingga dari kondisi diuji, tercetus ide menjadikan powertrain listrik semakin populer untuk berkendara sehari-hari.
"Pada RS Q e-tron, tenaga dan torsi tersedia besar selalu tersedia bagi pengguna kapan saja. Tidak ada mobil yang menggunakan powertrain klasik dengan mesin pembakaran internal bisa memberikan performa seperti itu," kata Stephane Peterhansel.
"Dan karena tidak ada transmisi, saya tidak perlu mengganti persneling, bisa sepenuhnya fokus pada kemudi di laga alam bebas ini," imbuhnya.
Turun perdana Reli Dakar di 1988, lelaki Prancis itu menyukai reli ketahanan off-road dan untuk Reli Dakar pernah juara di sektor roda dua atau sepeda motor.
Debutnya di Reli Dakar dimulai di sektor roda dua, 1988 lantas menang di 1991-1993, 1995,1997, dan 1998.
Pindah ke roda empat pada 1999.Gabung ke Mitsubishi pada 2003, menang untuk 2004, 2005, juga 2007. Di 2013 turun bersama MINI Countryman, dilanjutkan ke tim Peugeot dan menang 2016 serta 2017.