Suara.com - Dalam rangka merayakan tahun baru 2022, beberapa warga di dunia memiliki cara tersendiri.
Hal paling umum yang kerap dilakukan warga termasuk Indonesia adalah dengan cara menyalakan kembang api jelang pergantian tahun.
Namun, berbeda dengan cara yang dilakukan beberapa warga Prancis.
Dilansir dari DW, beberapa warga Prancis merayakan tahun baru 2022 dengan cara melakukan aksi pembakaran ratusan mobil di jalan.
Baca Juga: Tahun Baru 2022, Ini Harapan dan Doa Bupati Kepulauan Sangihe
Namun dalam perayaan tahun baru ini, mereka membakar mobil dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan pada tahun sebelumnya. Hal ini lantaran adanya pandemi yang belum berakhir.
Pada masa sebelum pandemi di tahun baru 2019 lalu, warga Prancis merayakan tahun baru dengan membakar 1.316 kendaraan.
Praktik pembakaran mobil di Prancis pada awal tahun baru dimulai pada 1990-an di wilayah sekitar Strasbourg di bagian timur negara itu.
Pemuda di lingkungan berpenghasilan rendah memulai praktik ini di tahun '90-an, kemudian aksi ini menyebar sebagai bentuk protes.
Selama protes di proyek perumahan di seluruh Prancis pada 2005, polisi mengatakan hampir 9.000 kendaraan dibakar selama kerusuhan politik.
Baca Juga: Libur Tahun Baru, Pengunjung Padati Food Court Mal Kota Kasablanka
Berbagai alasan muncul saat aksi pembakaran mobil di Prancis, dari pemuda pemberontak, keinginan untuk menutupi tindakan kriminal, serta klaim asuransi palsu.
Setiap pergantian tahun, polisi di Prancis berjaga-jaga untuk mengurangi tindak pembakaran mobil yang berujung anarkis.
Pemerintah setempat sudah mengimbau untuk tidak melakukan pembakaran mobil. Namun hal tersebut tidak digubris beberapa warga Prancis.