Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada jajaran Polres serta Pemerintah Daerah Jawa Timur untuk bersiap menghadapi puncak arus yang diperkirakan akan terjadi pada 1-2 Januari dan 8-9 Januari 2022. Yang dimaksud adalah puncak arus mudik dan arus puncak balik.
Dikutip dari kantor berita Antara, sampai dengan saat ini, di Provinsi Jawa Timur secara umum dari hasil pemantauan terlihat terjadi peningkatan rata-rata harian pergerakan orang yang menggunakan angkutan umum yang dipantau di 8 terminal pantau di mana penumpang berangkat naik 5,8 persen dibandingkan hari normal dari 4,7 ribu orang menjadi 5,1 ribu orang.
Sedangkan penumpang datang meningkat 14 persen dari 3,2 ribu orang menjadi 53,4 ribu orang.
"Mari kita bersama-sama dengan 39 Kapolres yang ada di seluruh Jatim untuk mengkomunikasikan narasi pengetatan prokes sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo," tegas Menteri Perhubungan.
Baca Juga: Kemacetan Rantai Pasokan Berkurang, Produk Industri Otomotif Jepang Melonjak Bulan Lalu
Selain itu, ia juga menaruh perhatian khusus untuk mobilitas di tempat wisata menjelang pergantian tahun. Pasalnya di saat-saat seperti itu bakal terjadi lonjakan pengunjung di tempat wisata.
Menteri Perhubungan juga akan memantau pengetatan protokol kesehatan di tempat wisata saat hari pergantian tahun.
"Di tempat rekreasi kami akan batasi. Kami akan lakukan protokol kesehatan dengan ketat, juga beberapa upaya yang dilakukan baik di tempat rekreasi maupun di Jembatan Suramadu," ujar Menhub dalam keterangannya, Jumat (31/12/2021).
Menhub mengimbau kepada masyarakat yang melakukan perjalanan dalam masa libur Nataru untuk tetap waspada dan melaksanakan prokes dengan ketat.
"Ada varian COVID-19 Omicron yang harus diwaspadai. Jadi kita tetap harus hati-hati," imbuh Menhub.
Baca Juga: China Tak Lagi Butuh Produsen Mobil Asing untuk Industri Otomotif