Suara.com - Sejumlah negara Eropa terus memperluas infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik untuk mendukung peralihan dari bahan bakar fosil menuju kendaraan listrik.
Stellantis, perusahaan aliansi Eropa dan Amerika Serikat, yang terdiri dari 15 brand yaitu Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS, Fiat, Fiat Professional, Jeep, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram and Vauxhall, serta Mopar auto parts juga tak ketinggalan. Selain menggarap mobil listrik, mereka menyiapkan infrastruktur sistem pengisian daya kendaraan listrik yang tertanam di jalan raya.
Serupa dengan pengisian daya smartphone nirkabel, Stellantis berencana menggunakan teknologi pengisian induktif untuk memberi daya pada kendaraan listrik yang diparkir dan bergerak.
"Ini adalah solusi mutakhir untuk memberikan jawaban konkret atas masalah jangkauan dan pengisian daya yang menjadi perhatian pelanggan," kata Anne-Lise Richard, Head of Global E-Mobility Stellantis, dikutip dari Rideapart.
Baca Juga: Fokus Mobil Listrik, Grup Hyundai Mulai Hentikan Pabrik Pengembangan Mesin Bensin
Dengan memasang teknologi Dynamic Wireless Power Transfer (DWPT) di bawah jalan raya, sistem ini secara nirkabel akan mengisi kendaraan listrik dengan sistem pengisian khusus yang dikembangkan Stellantis.
Proyek kekinian sudah memasuki fase ke 3, dan sistem pengisian siap diuji di sirkuit tertutup dekat autostrada A35 Italia.
Diberi nama Arena del Futuro, yang artinya Arena Masa Depan, proyek ini terdiri dari trek sepanjang 1.050 myang ditenagai sistem DWPT 1 Megawatt. Dalam fase uji coba, Fiat 500 Electric dan Iveco E-Way Bus menguji kemampuan pengisian induktif dinamis di jalan raya.
Untuk memberikan keamanan maksimal, Arena del Futuro juga dilengkapi konektivitas 5G dan teknologi IoT (Internet of Things) untuk memastikan komunikasi yang optimal antara kendaraan dan jalan raya.
Baca Juga: PLN Siapkan 21 SPKLU di Bali untuk Layani 500 Unit Mobil Listrik KTT G20 2022