Suara.com - Kantor pusat R&D Hyundai di Namyang, Korea Selatan, yang mempekerjakan 12.000 orang baru-baru ini melakukan reorganisasi untuk fokus memproduksi mobil listrik.
Seperti dilansir Business Korea, Hyundai bakal menghentikan produksi pusat pengembangan mesin, yang menandakan berakhirnya unit ICE (Internal Combustion Engine) baru untuk diproduksi.
Tim teknik yang dulu bekerja dalam pengembangan mesin baru telah dialihkan menjadi tim riset dan pengembangan atau R&D untuk kendaraan listrik.
Baca Juga: PLN Siapkan 21 SPKLU di Bali untuk Layani 500 Unit Mobil Listrik KTT G20 2022
Dengan demikian, semua pusat terkait ICE dilaporkan telah diubah menjadi unit elektrifikasi, di samping pusat pengembangan baterai baru yang telah didirikan di Namyang.
Melalui strategi yang dilakukan, Hyundai ingin mempersingkat waktu R&D untuk mobil listrik baru dengan menyatukan berbagai departemen.
Salah satunya adalah tim manajemen proyek dan tim pengembangan produk yang akan mengerjakan kendaraan dari desain awal hingga produksi.
Seperti diketahui, Hyundai Grup sudah memulai era elektrifikasi dengan menghadirkan beberapa model dari Hyundai, Kia, dan Genesis yang rencananya akan ditopang Electric Global Modular Platform (E-GMP).
Khusus Hyundai, produk Hyundai Ioniq 5 yang diluncurkan awal tahun ini diharapkan akan segera datang dengan model baru pada 2022 lewat peluncuran Hyundai Ioniq 6 dan disusul Ioniq 7 pada 2024.
Baca Juga: Potensi Kebakaran Mesin Hyundai dan Kia Kembali Diselidiki
Selain kendaraan listrik, Hyundai juga menggarap teknologi sel bahan bakar hidrogen sebagai alternatif untuk mobil listrik masa depan.