Suara.com - Electronic Control Unit atau ECU adalah teknologi yang disematkan pada kendaraan modern di era teknologi yang kian berkembang pesat. Sebagai pengontrol pusat atau pusat pengendali, berfungsi tak ubahnya sebagai sebuah otak dari sistem manajemen mesin.
Dikutip kantor berita Antara dari laman resmi Auto2000, ECU memiliki dimensi kotak, berfungsi mengontrol pasokan bahan bakar, manajemen udara hingga injeksi bahan bakar dan pengapian.
ECU digunakan oleh berbagai mobil Toyota baik yang menggunakan mesin bensin maupun diesel, bahkan mobil hybrid.
Tidak hanya itu, teknologi yang dijadikan "otak" dari sebuah mobil ini juga mampu mengontrol sistem pembuangan serta mengintegrasikan fungsi transmisi dan kendaraan.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Begini Cara Kerja Speedometer Analog dan Digital
Meski begitu, ECU dirancang dengan sedemikian kuat, sehingga komponen ini tidak mudah rusak. Namun ada sejumlah hal yang bisa menyebabkan modul elektronik ini rusak. Antara lain:
Bila terjadi banjir. Jika mobil terendam banjir dan air sampai mengenai ECU dalam waktu yang lama maka potensi kerusakannya bisa sangat besar.
Kondisi aki mobil. Aki mobil memiliki sel elektronik yang krusial agar ECU berfungsi. Jika salah satu sel di aki mobil mati, maka ECU akan berpotensi rusak juga. Setelah semua sel mati, baterai dianggap mati dan seluruh fungsi elektrikal kendaraan tidak akan dapat berfungsi.
Jika hal ini terjadi, maka kendaraan tidak dapat dihidupkan karena mesin tidak berfungsi.
Oleh karena itu, perhatikan tanda-tanda peringatan dini dari ECU yang tidak berfungsi dan segera periksa aki mobil bila terjadi.
Baca Juga: Bantu Korban Erupsi Semeru, Divisi 4x4 Rescue dari Komunitas Otomotif DIY ke Lumajang