Suara.com - Pemerintah menargetkan pada 2050 Indonesia bisa melangkah awal untuk mencapai emisi karbon nol persen. Sehingga pada 2070 nantinya sudah benar-benar bebas dari emisi karbon.
Melihat target yang dicanangkan pemerintah, pabrikan otomotif menjadi salah satu pelaku industri dengan kesiapan mampu melahirkan produk rendah emisi.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan bahwa untuk produk rendah emisi yang terpenting emisinya harus zeronize atau nol persen.
Sementara teknologi setiap waktu bisa berkembang dan menyesuaikan.
Baca Juga: Toyota Jepang Stop Produksi karena Chip Semikonduktor, Apakah Berdampak ke Indonesia?
"Sekarang ICE (Internal Combustion Engine) juga sudah mulai exercise. Jadi sudah mulai teknologi berbahan bakar hidrogen untuk mengurangi emisi," ujar Bob Azam, dalam sesi virtual conference, baru-baru ini.
Untuk itu, sambung Bob Azam, jangan sampai salah paham. Karena yang paling penting adalah emisinya yang harus dizeronize.
Sedangkan dari teknologi, Toyota terus mendukung upaya pemerintah untuk teknologi yang lebih bersih.
"Jadi 2050 keniscayaan bisa kami realisasikan zero carbon. Yang penting kalau sudah diterapkan 2050, kembali lagi ke belakang kami juga melihat setiap tahun apa yang sudah dilakukan dan siapa melakukan apa," tegas Bob Azam.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memiliki arah kebijakan dan pembangunan rendah karbon, serta berketahanan lingkungan pada 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka.
Baca Juga: Fase Pemulihan Pasar Otomotif Nasional, Persentase Penjualan Toyota Indonesia 84,5 Persen
Lalu pada 2050 Indonesia akan menuju emisi karbon nol persen. Dan diharapkan, pada 2070 akan tercapai emisi nol persen.