Volkswagen Perkirakan Krisis Chip Bakal Menghambat Laju Produksi di 2022

Sabtu, 18 Desember 2021 | 20:58 WIB
Volkswagen Perkirakan Krisis Chip Bakal Menghambat Laju Produksi di 2022
Logo Volkswagen.[AFP/Jens Schlueter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Volkswagen meyakini kekurangan chip semikonduktor belum juga menemui titik terang dan akan kembali membuat laju produksi terus melambat pada 2022.

Mengutip sumber anonim, seorang petinggi Volkswagen melaporkan bahwa pembuat mobil sedang mempersiapkan skenario bila krisis chip berlangsung hingga 2023.

Prediksi paling pesimistis adalah produksi diperkirakan turun menjadi 8 juta unit pada 2022 atau turun 1 juta unit dibanding tahun ini.

Bahkan jika semuanya berjalan relatif baik, angka produksi diperkirakan masih akan mengalami penurunan dari 2021.

Baca Juga: GIIAS Surabaya 2021: PT GMM Berikan Harga Khusus untuk Volkswagen Tiguan Allspace

Skoda Octavia edisi 2021 dengan material interior daur ulang dan ramah lingkungan [Carscoops].
Skoda Octavia edisi 2021 dengan material interior daur ulang dan ramah lingkungan. Sebagai ilustrasi produk Skoda [Carscoops].

"Kami tentu tidak berharap akan disibukkan dengan masalah krisis chip selama berbulan-bulan di tahun mendatang," kata seorang juru bicara, dikutip dari Carscoops.

Volkswagen mengatakan bahwa saat ini mereka terus berupaya untuk mengantisipasi kelangkaan chip pada 2022. Namun paruh pertama tahun di 2022 akan tetap sangat fluktuatif.

Pesaingnya sesama carmaker Jerman, BMW dan Daimler, mengatakan bahwa mereka mengungkapkan hal yang sama, memprediksi bahwa kekurangan akan berlangsung hingga tahun depan.

Untuk menghadapi krisis yang terus berlanjut, beberapa brand di bawah payung Volkswagen, yaitu Audi dan Skoda mengatakan akan memperpanjang libur karyawan hingga 10 Januari karena pasokan chip.

Baca Juga: Amankan Pasokan Baterai Mobil Listrik, Volkswagen Perluas Kolaborasi

"Kelangkaan bisa berlangsung lebih lama lagi," ungkap sumber.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI