Ini Pentingnya Melakukan Pengecekan Kondisi Rem Mobil di Musim Hujan

Jum'at, 17 Desember 2021 | 15:30 WIB
Ini Pentingnya Melakukan Pengecekan Kondisi Rem Mobil di Musim Hujan
Ilustrasi mengemudi saat hujan (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rem adalah salah satu garda terdepan bagi kendaraan bermotor yang sangat dibutuhkan untuk keselamatan di jalan. Terlebih di musim hujan, saat permukaan trek atau lintasan basah.

Dalam kondisi jalanan tidak kering, bisa saja terjadi selip karena rem gagal mencengkeram atau kata lainnya "menggigit" atau memiliki traksi sehingga mobil berhenti bergerak atau steady.

Sehingga jarak pengereman, bila komponen rem bisa bekerja, akan bertambah jauh dibandingkan kondisi jalan dengan permukaan kering.

Jadi, selain kondisi ban, rem juga menjadi unsur yang mempengaruhi jarak pengereman.

Baca Juga: GIIAS Surabaya Kembali Hadir Tahun Depan, Ini Daftar Booth Terbaik

Prakiraan musim hujan 2021 berlangsung Oktober sampai Februari 2022. Guna memastikan keselamatan berkendara, pemeriksaan atas kesiapan rem kendaraan patut menjadi perhatian. Karena pada dasarnya performa rem dapat dirasakan oleh pengemudi saat berkendara.

Piringan rem mobil serta sistem pengeremannya [Envato Elements/duallogic].
Piringan rem mobil serta sistem pengeremannya [Envato Elements/duallogic].

Selain itu, pemeriksaan berkala juga sangat disarankan untuk memastikan kelayakan komponen rem lebih lanjut.

"Setiap komponen mobil Mitsubishi Motors telah dipersiapkan guna memudahkan dan memastikan pengguna berkendara secara aman dan nyaman dalam berbagai kondisi. Namun pengguna mobil tentu harus lebih waspada dan memperhatikan aspek-aspek vital, juga sikap berkendara termasuk saat memasuki musim hujan," ungkap Boediarto, General Manager Aftersales Division PT MMKSI.

Untuk itu, sambung Boediarto, sebaiknya pemilik mobil memeriksa piringan cakram dan kampas rem. Di bengkel resmi, di setiap perawatan berkala akan dilakukan pemeriksaan kondisi sistem rem kendaraan. Pemeriksaan ini dilakukan setiap 20.000 km sekali.

Pemeriksaan meliputi kuantitas minyak rem, kebocoran minyak rem, ketebalan dan kerataan permukaan piringan cakram, dan ketebalan kampas rem.

Baca Juga: Mobil Terpapar Air Laut, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

"Jika kampas rem ditemukan sudah tipis atau habis maka harus segera diganti. Namun kalau masih cukup tebal, cukup dibersihkan," jelasnya.

Selain itu, piringan cakram bisa saja mengalami keausan yang tidak merata, akibatnya ketika mengerem akan berpotensi menimbulkan getaran yang bisa terasa di pedal rem.

Kalau sudah begitu harus dicek apakah piringan masih bisa dibubut atau sudah harus diganti. Jika perlu dilakukan pembubutan, sangat disarankan menggunakan alat bubut langsung di kendaraan untuk hasil maksimal.

Mekanik tengah memeriksa rem mobil. Sebagai ilustrasi komponen rem pada kendaraan roda empat [Envato Elements/serhiibobyk].
Mekanik tengah memeriksa rem mobil. Sebagai ilustrasi komponen rem pada kendaraan roda empat [Envato Elements/serhiibobyk].

Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kondisi minyak rem tangki cadangan minyak rem secara rutin seminggu sekali bersama dengan pemeriksaan komponen lainnya.

Pemilik mobil sebaiknya mengikuti anjuran penggantian minyak rem setiap 40.000 km dengan minyak rem yang direkomendasikan di dalam Owner Manual ataupun bengkel resmi.

Jika belum mencapai batas jarak minimal namun minyak rem sudah habis, kemungkinan ada kebocoran yang harus segera diperiksa.

Pemeriksaan rem ini sebaiknya dilakukan di bengkel resmi guna mendapatkan hasil yang maksimal.

Selalu lakukan perawatan berkala di bengkel authorized sebelum terjadi kerusakan. Perawatan secara rutin tetap lebih baik daripada memperbaiki saat kerusakan terjadi, apalagi untuk piranti rem yang memiliki peran vital.

"Pastikan juga suku cadang yang digunakan adalah suku cadang original dari pabrikan," tutup Boediarto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI