Perempuan Pekerja di Tesla Mengalami Pelecehan Seksual

Kamis, 16 Desember 2021 | 19:27 WIB
Perempuan Pekerja di Tesla Mengalami Pelecehan Seksual
ilustrasi pelecehan seksual [envato elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah karyawati Tesla memberikan pernyataan telah mendapat pelecehan seksual di tempat mereka bekerja. Mereka menyebutkan telah mendapat pelecehan secara verbal atau verbal abuse dari para karyawan Tesla yang berada di kantor tempat mereka bekerja.

Samira Sheppard mengatakan dia menjadi sasaran rentetan komentar seksual terus-menerus oleh rekan kerja lelaki dan seorang supervisor mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa busana yang dikenakan perempuan ini menerawang.

Sedangkan Michaela Curran yang bekerja di Tesla sejak lulus dari sekolah menengah menyatakan bahwa atasannya pernah melayangkan kalimat merendahkan, "bokong besar begini bisa menjadi penari telanjang".

Ilustrasi Pelecehan Seksual (freepik)
Ilustrasi pelecehan seksual (freepik)

Sementara Alize Brown yang mulai bekerja shift malam karena memiliki bayi berusia tiga bulan direndahkan dengan sebutan "sapi perah". Kejadiannya gara-gara rekan kerja mendapati ia tengah memompa menyiapkan ASI (Air Susu Ibu) untuk kebutuhan anaknya.

Baca Juga: Trauma Anak Buah Korban Pelecehan Seksual Si Bos di Kantor

Lebih menyakitkan, karena rekannya kemudian memberi julukan "sapi sedang memerah susu" dan bokong mirip kereta.

Ketika dia meminta atasannya untuk menegur si peleceh, sang bos malahan menanggapinya sebagai dan memandangnya dari atas ke bawah dengan pandangan cabul.

Karyawati lainnya, Alisa Blickman melaporkan atasannya tidak senonoh: sering mengusap tubuh bagian belakang sambil membisikkan komentar berbau seksual di telinganya. Ketika dia merespons secara negatif, dia menyatakan mendapat ancaman pemecatan.

"Berbagai pengalaman tidak mengenakkan dan merendahkan kaum perempuan ini menunjukkan bahwa kasus-kasus tadi adalah masalah sistemik di Tesla. Tidak ada yang pantas diperlakukan seperti ini di tempat kerja," tegas William Jhaveri, dari asosiasi pekerja di San Francisco, seperti dikutip dari Carscoops.

Para perempuan korban pelecehan ini mengatakan mereka telah menggunakan berbagai metode untuk melindungi diri dari pelecehan karena kelambanan Tesla.

Baca Juga: Mengenal Victim Blaming: Fenomena yang Seharusnya Tidak Dirasakan Korban Pelecehan Seksual

Mereka berusaha menggunakan pakaian longgar, melewatkan waktu istirahat, dan meminta untuk dijauhkan dari pelaku pelecehan.

Catatan: artikel terjemahan ini ditayangkan dengan tujuan agar semua pihak waspada dan saling menjaga untuk mencegah terjadinya verbal harassment atau verbal abuse di manapun termasuk lingkungan kerja. Suara.com menaruh kepedulian mendalam akan  kejadian-kejadian serupa, salah satunya bisa dibaca di tautan berikut ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI