Suara.com - CEO Nissan, Makoto Uchida mengungkapkan rencana Nissan untuk menggarap kendaraan elektrifikasi pada 2030.
Ia yakin perusahaan akan mulai menjual mobil dengan baterai solid-state pada 2028.
"Sampai saat itu, tidak ada yang mengungkapkan biaya baterai solid-state, dan tidak ada perusahaan yang melakukan hal yang sama sampai sekarang," ujar Makoto Uchida, seperti dikutip dari Automotive News.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Nissan tidak hanya mengandalkan baterai solid-state tetapi e-POWER. Teknologi ini akan membantu Nissan berkembang dan mengurangi emisi karbon dengan cara yang berbeda tergantung pada pasar.
Baca Juga: Sebagai Mantan Pimpinan, Ini Komentar Carlos Ghosn Soal Nissan di Era Elektrifikasi
"Negara-negara berkembang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuang mesin pembakaran karena EV masih terlalu mahal," kata Uchida-san.
Sebelumnya mantan CEO Nissan dan kini tengah berada dalam pelarian, Carlos Ghosn mengungkapkan rencana kendaraan elektrifikasi perusahaan yang pernah dipimpinnya kurang memiliki visi.
Lelaki berdarah Lebanon itu menilai, Nissan belum sepenuhnya percaya bila perusahaan harus beralih ke kendaraan listrik sepenuhnya.
Saat berbicara selama konferensi pers virtual untuk merayakan peluncuran buku berbahasa Jepang-nya, Ghosn mengatakan industri akan 100 persen listrik dan Nissan tidak melakukan cukup banyak rencana.
"Kecepatan shift akan menentukan siapa yang akan menjadi pemenang," papar Carlos Ghosn.
Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Borong 60.000 Unit Mobil Listrik, Ganti Kendaraan Dinas