Suara.com - Sebuah karya bertajuk "Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik" terbitan Pustaka Kaji, Jakarta meluncur pada Selasa (14/12/2021), di Dreams Café by Honda, Senayan Park, Jakarta Pusat.
Dikutip dari kantor berita Antara, buku ini hadir untuk memperkaya data dan dokumentasi industri otomotif nasional.
Sekaligus hadir di tengah era baru industri menuju kendaraan zero emission dan upaya pemerintah menerapkan pajak baru kendaraan bermotor. Yaitu pajak emisi atau carbon tax yang efektif per 16 Oktober 2021.
Penulisnya adalah Agus Tjahajana Wirakusumah. Ia memiliki rekam jejak yang panjang mengurus industri ini sejak berkarir di Kementerian Perindustrian RI, hingga kini berkarir di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Borong 60.000 Unit Mobil Listrik, Ganti Kendaraan Dinas
Dalam proses penulisannya, Agus Tjahajana didukung M Syakur Usman, Senior Editor Merdeka.com dan Lahyanto Nadie, mantan Managing Editor Bisnis Indonesia.
Industri otomotif dibangun di Indonesia sejak era 1970-an. Tak heran, perkembangan industri otomotif di republik ini sangat penting dan strategis bagi perekonomian nasional termasuk menunjang ekspor non-migas nasional.
Selama 50 tahun lebih, industri ini telah berkontribusi sangat besar untuk negeri ini, baik untuk peningkatan nilai tambah ekonomi, penyerapan tenaga kerja, maupun peningkatan teknologi tinggi khususnya penggunaan teknologi otomasi dan robotik di fasilitas manufakturnya.
Perkembangan dan kemajuan industri otomotif Indonesia juga semakin diakui dunia, terutama saat volume pasar otomotif Indonesia tembus satu juta unit sejak 2012, sehingga Indonesia masuk kelompok elite dunia: “klub pasar satu juta unit”. Sejak itu, pamor industri otomotif nasional semakin tinggi dan menarik banyak merek otomotif dunia menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksinya, sekaligus bagian dari rantai pasok global (global supply chain).
Buku ini juga menuliskan soal para tokoh yang menjadi perintis industri otomotif berkembang di Indonesia, seperti William Soeryadjaya, Hadi Budiman, dan Sjarnoebi Said, dan Soebronto Laras.
Baca Juga: Selain Masih Studi, Ini Alasan DFSK Belum Pikirkan Jual Mobil Listrik Seres SF5
Mereka menjadi pembuka jalan bagi merek otomotif dunia bersama perusahaan atau kelompok usahanya, seperti PT Astra International Tbk, PT Honda Prospect Motor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, serta PT Indomobil Sukses Makmur Tbk.
Jasa mereka inilah yang membuat brand otomotif dunia asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi ekspansi ke Indonesia sejak 1970-an dan masih tumbuh subur di Tanah Air di masa sekarang.
"Harapan saya buku ini menjadi referensi yang utuh dan lengkap tentang industri otomotif yang selama lima dekade telah berkontribusi sangat besar untuk negeri ini," jelas Agus Tjahajana Wirakusumah saat peluncuran bukunya di Dreams Café by Honda, Senayan Park, Selasa (14/12/2021).
Juga dilengkapi dengan sejarah otomotif Indonesia yang telah eksis di masa Hindia Belanda, buku ini mengajak pembacanya melongok sisi industri otomotif Tanah Air yang kaya.
Sekaligus menjadi pendukung bagi langkah para pelaku industri otomotif Indonesia dalam persiapannya menjadi salah satu negara penyumbang bahan baku baterai listrik. Serta memasyarakatkan penggunaan kendaraan terelekrifikasi.