Suara.com - Siapakah yang paling tepat buat menguji produk kendaraan? Bila merujuk pada semangat President Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, jawabnya adalah diri sendiri.
Mengapa tidak? Sebuah produk merefleksikan cita-cita, keinginan, sampai maksud dan tujuan penciptaan produk untuk konsumennya. Sehingga pemahaman sederhananya: pimpinan atau bos perusahaan pastilah sosok yang paling akrab untuk urusan pembuatan sampai penyempurnaannya.
Dan mengingat latar belakang Toyoda-san sendiri sebagai penggemar motorsport dan pehobi menggeber mobil, maka hasilnya seperti ini.
Akio Toyoda turun berlaga dalam acara drifting menggunakan GR Yaris. Dan hasilnya bisa ditebak, sangat mencuri perhatian. Mulai gaya slalom, drifting, sampai membuat lingkaran penuh atau doughnut.
Baca Juga: Setelah GR Yaris, Muncul Isyarat Kehadiran Toyota GR Corolla
Melansir Carscoops, Akio Toyoda terlibat dalam sebuah acara promosi di Tokyo, Jepang. Ia tampil dalam GR Yaris settingan World Rally Car atau WRCar kebutuhan World Rally Championship (WRC).
Selain tampil menawan dalam acara drifting, ia sekaligus menunjukkan tingkat keamanan mobil preparasi balap yang menggunakan roll-cage dan roll-bar. Setelahnya ia mengumumkan rencana perusahaan di kategori motorsport untuk tahun kalender 2022. Di mana Jari-Matti Latvala akan menjadi kepala tim untuk tim WRC Toyota.
Meskipun Akio Toyoda mungkin memiliki beberapa pendapat kontroversial tentang kendaraan listrik, tidak dapat disangkal bahwa dia adalah petrolhead.
Sangat cakap saat berada di belakang kemudi, Akio Toyoda memiliki pengalaman balap yang cukup banyak. Pernah berlaga di balap ketahanan 24 Hours of Nurburgring.
Selama kepemimpinannya, Toyota dinilai lebih memiliki perhatian terhadap motorsport. Kehadiran GR Yaris yang gahar disebut-sebut tidak akan hadir dari pabrikan Jepang jika tidak dipimpin Akio Toyoda.
Baca Juga: Mobil Dengan Penggerak 4x4 Diperkirakan Akan Mengalami Peningkatan
Sebagai informasi, Akio Toyoda telah menjabat sebagai presiden Toyota sejak pertengahan 2009 dan telah menjalankan tugas dengan baik.
Meski demikian, ada kecaman dari beberapa orang dalam beberapa bulan terakhir karena ia diduga melakukan lobby untuk menunda transisi pasar menuju kendaraan listrik. Ia lebih memposisikan kendaraan bertenaga hidrogen sebagai mobil masa depan.