Transisi Menuju Mobil Listrik Ancam Ratusan Ribu Lapangan Pekerjaan

Sabtu, 11 Desember 2021 | 13:26 WIB
Transisi Menuju Mobil Listrik Ancam Ratusan Ribu Lapangan Pekerjaan
Ilustrasi mobil listrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Transisi mesin pembakaran internal menuju kendaraan sepenuhnya listrik diprediksi dapat menghilangkan 500.000 pekerjaan pada industri pemasok otomotif di Uni Eropa  (UE) pada tahun 2040.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh asosiasi perdagangan industri CLEPA,
Kehilangan pekerjaan tersebut tidak dapat sepenuhnya diimbangi oleh pertumbuhan  komponen untuk kendaraan listrik.

Dari studi yang didapat, kehadiran kendaraan listrik hanya akan menghasilkan 226.000 posisi baru. Sedangkan akan ada 275.000 pekerjaan yang hilang.

Skenario tersebut bisa terjadi jika UE bemar-benar memberlakukan aturan hanya kendaraan tanpa emisi yang boleh dijual setelah 2035. Dengan aturan ini, jumlah emisi akan turun 55 persen pada 2030. 

Baca Juga: Piaggio Jalin Kerjasama Bareng BP Dalam Proyek Sepeda Motor Listrik

Untuk itu, asosiasi menyerukan pendekatan teknologi campuran untuk pengurangan emisi, termasuk teknologi hibrida, yang disebut hidrogen hijau dan bahan bakar terbarukan.

Pendekatan tersebut dinilai mampu mengurangi emisi hingga 50 persen dan mempertahankan tingkat pekerjaan saat ini.

"Studi ini menyoroti risiko pendekatan EV untuk mata pencaharian ratusan ribu orang yang bekerja keras untuk memberikan solusi teknologi untuk mobilitas berkelanjutan," kata Sekretaris Jenderal CLEPA, Sigrid de Vries, dikutip dari Aitomotive News.

Menurut laporan akan ada 1,7 juta orang yang bekerja pada industri pemasok otomotif di Eropa yang akan kehilangan pekerjaan. Jumlah tersebut ditambah dengan 1,2 juta pekerjaan di pembuat mobil. 

Selain itu, ada juga sekitar 1,21 juta pekerjaan dari industri pendukung seperti ban, manufaktur bodi, bahan kimia, baterai dan peralatan listrik, dan 3,2 juta di layanan pendukung.

Baca Juga: Di Labuan Bajo PLN Resmikan SPKLU Pertama di NTT

"Kehilangan pekerjaan terbesar akan terjadi di Jerman, Italia, Spanyol dan Rumania," ungkap de Vries.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI