"Adanya insentif PPnBM selain mendongkrak penjualan juga memberikan sentimen positif pada masyarakat; yang sebelumnya merasa harga mobil lebih mahal, dengan adanya insentif, harganya menjadi lebih rasional. Hal ini membuat market lebih bergerak," kata Alfa Wijaya.
"Tahun 2022, tentu kami sebagai pemain otomotif berharap insentif masih ada karena ini menstimulasi percepatan pembelian. Apalagi, di akhir tahun ini banyak mobil baru yang variatif sehingga konsumen banyak pilihan. Ini jadi hal yang bagus. Kami berharap di 2022 kondisi ini terus terjadi," tandasnya.
Sebagai catatan, pemerintah memperpanjang diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk pembelian kendaraan bermotor hingga 100 persen sampai dengan Desember 2021.
Adapun perpanjangan diskon PPnBM ini bertujuan untuk mendorong percepatan konsumsi yang sempat menurun akibat COVID-19.
Perpanjangan PPnBM sendiri menjadi komplemen diskon lain yang masih diberikan pemerintah, yakni PPh 25, PPh Final UMKM, dan penurunan PPh Badan.
Harapannya, perpanjangan insentif dapat membangkitkan daya beli masyarakat sehingga membantu pemulihan ekonomi nasional.