Suara.com - Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN Bob Saril pihaknya akan membangun 1.600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU pada 2022 mendatang. Sementara di 2030 ditargetkan telah ada 3.600 sampai 6000 SPKLU.
Pembangunan itu bertujuan untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, demikian diwartakan Antara pada Selasa (7/12/2021).
Agar target tersebut dapat tercapai, PLN akan berencana menggandeng swasta untuk memperluas penyediaan SPKLU dan menawarkan insentif menarik.
Adapun insentif yang akan diberikan kepada swasta yang menyediakan stasiun pengisian listrik akan diberikan harga eceran listrik Rp 710 dengan harga jual eceran tertinggi Rp 2.400 per kWh.
Baca Juga: BMW Klaim Sudah Jual 1 Juta Mobil Listrik
“Kami mengharapkan semua pihak termasuk kalangan swasta untuk mendukung. Kami siap uantuk menyediakan SPKLU yang berbasis sharing economic value yang sama-sama menguntungkan,” kata Bob.
Selain itu, Bob mengatakan PLN juga akan memberikan insentif tambah daya bagi konsumen yang yang memiliki kendaraan listrik. Besaran insentif adalah sebesar Rp 150.000. Insentif lain yang diberikan adalah tarif Rp 1.100 dari Rp 1.446 bila mengisi daya pada malam hari.
Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan mobil listrik jauh lebih ekonomis ketimbang mobil berbahan bakar minyak. Menurut dia, mobil konvensional menghabiskan Rp 9.000 per liter untuk menempuh jarak 10 kilometer.
“Dengan jarak tempuh yang sama, mobil listrik hanya menggunakan daya sebesar 1 kWh dengan harga di luar sebesar per kWh sebesar Rp 2.400,” ujarnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Jadi Sopir Sultan Hamengkubuwono di Bandung, Kendarai Mobil Listrik