Suara.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya merekomendasikan kepada TransJakarta untuk melakukan cek kesehatan sopir yang akan bertugas selayaknya pilot yang hendak terbang.
Hal itu disampaikan Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya terkait rentetan kecelakaan yang dialami oleh bus TransJakarta dalam beberapa hari terakhir.
"Direkomendasi kita pihak TransJakarta harus sama kaya pilot, pilot ini kan pengemudi pesawat, dia tesnya betul-betul detail. Selain memastikan kondisi kesehatannya, memastikan kesehatan mentalnya, kalau memang kesehatan mentalnya tidak sehat, dia tidak boleh terbang," kata Argo saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut pihak kepolisian juga merekomendasikan pihak TransJakarta untuk melakukan manajemen kelelahan (fatique management) untuk memastikan pramudi yang hendak bertugas dalam kondisi prima.
"TransJakarta sudah melakukan SOP, dia sudah bikin sif dan segala macam, tapi kita tidak tahu kondisi si pengemudi apakah waktu istirahat di rumah dia bener-benar-benar istirahat. Jadi, beban kerja itu selain di kantor itu, juga di rumah," kata Argo.
Selain memastikan kondisi fisik pengemudi yang akan bertugas, pihak TransJakarta juga diminta memastikan kondisi kesehatan mental para pengemudinya.
"Pihak TransJakarta juga harus memastikan kondisi kejiwaan, kondisi kesehatan fisik itu benar-benar harus maksimal," pungkasnya.
Diketahui bus TransJakarta terlibat sejumlah kecelakaan dalam beberapa waktu terakhir. Kecelakaan pertama terjadi pada Kamis (2/12).
Saat itu bus TransJakarta dengan operator PT Steady Safe menabrak Pos Polisi di Lampu Merah PGC Cililitan, Jakarta Timur.
Baca Juga: Dishub DKI: Tahun Ini TransJakarta Alami 275 Kecelakaan, 20 Persen Kelalaian Sopir
Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang petugas patroli TransJakarta luka berat.