Kota Ambon PPKM Level 1, Warga Kembali Gelar Tradisi Menyambut Natal

RR Ukirsari Manggalani
Kota Ambon PPKM Level 1, Warga Kembali Gelar Tradisi Menyambut Natal
Pemerintah Kota Ambon kembali mengizinkan tradisi Santa Claus menyambut perayaan Hari Raya Natal karena kasus COVID-19 melandai dan Ambon dalam kategori PPKM Level 1. Tampak sejumlah anggota Angkatan Muda Ranting 6 Cabang Bethel Ambon melaksanakan tradisi Santa Claus dengan mobil bak terbuka di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Minggu (5/12/2021) (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Simak keseruan yang dihadirkan dari bak mobil, setelah diberlakukan PPKM Level 1.

Suara.com - Sejumlah pemuda tampak berada di sebuah mobil bak terbuka, mengawal Sinterklaas, lafal setempat dari bahasa Belanda, dalam penyebutan Santa Claus atau Santo Nikolas. Pemandangan ini tampak di Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, pada Minggu (5/12/2021).

Dikutip dari kantor berita Antara, warga Kota Ambon di awal Desember kembali menggelar tradisi Sinterklaas menyambut perayaan Hari Raya Natal. Tahun lalu, kegiatan ini absen karena larangan pemerintah daerah terkait pandemi virus Corona.

"Ini adalah bentuk kerinduan kami untuk melaksanakan tradisi Santa Claus. Tahun lalu dilarang karena pandemi COVID-19," jelas Ketua Angkatan Muda Ranting 6 Cabang Bethel Ambon, Adrian Van Room kepada kantor berita Antara di Ambon, pada hari pelaksanaan acara.

Pemeriksaan pengguna jalan saat PSBB transisi di Kota Ambon. [Antara]
Pemeriksaan penggunaan masker di Kota Ambon sebelum PPKM Level 1 [Antara]

Tradisi Sinterklaas telah mengakar dalam budaya warga Ambo. Seperti yang dilaksanakan oleh pemuda-pemudi Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (GPM). Tradisi ini biasanya mulai dilaksanakan mulai awal Desember setelah penetapan minggu Adventus atau Minggu Advent.

Baca Juga: Libur Lebaran Berujung Petaka? Hindari Risiko Maut dengan Mobil Bak Terbuka

Tahun lalu Pemerintah Kota Ambon melarang tradisi ini karena kasus COVID-19 sedang tinggi. Ada sanksi push up di jalan, selanjutnya diarahkan agar pulang.

Kemudian, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan tradisi Sinterklaas boleh dilaksanakan lagi apabila Ambon sudah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 1 PPKM Level 1.

Meski begitu, ia berpesan agar pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Santa Claus ada, tetapi harus menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.

Kekinian, seiring karena kasus COVID-19 melandai, maka bisa didapati parade kelompok pemuda berkostum Sinterklaas, Sinter Pit, peri baik, peri jahat dan badut berseliweran di jalan menaiki mobil bak terbuka.

Baca Juga: Asal Usul Hari Santo Nikolas yang Dirayakan Menjelang Natal, Benarkah Ini Sosok Asli Sinterklaas?

Sepanjang perjalanan, rombongan Sinterklaas mengundang kehebohan warga terutama anak-anak yang menyambut dengan sorak-sorai gembira.