Suara.com - Dalam acara seminar web atau webinar bertajuk "The Importance of Safety Riding Awareness" di Jakarta, Kamis (25/11/2021), Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyampaikan hal penting soal berkendara di ruas bebas hambatan.
Yaitu, keselamatan berkendara di jalan tol membutuhkan kesadaran dari semua pihak yang berperan dalam mewujudkan aspek keselamatan itu sendiri.
"Ada beberapa aspek yang terlibat dan memberikan kontribusi, yaitu pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pengusaha, dan pengemudi," jelas Dirjenhubda Kemenhub, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.
Budi Setiyadi menyampaikan bahwa pihak pemerintah yaitu Kemenhub, Kementerian PUPR, dan Kepolisian, berperan dalam mempersiapkan, penyelenggaraan dan mengawasi beroperasinya jalan tol di Indonesia.
Baca Juga: BMW MINI Pavilion Raih Penghargaan Favorite Booth Premium Cars GIIAS 2021
"Kemenhub juga memastikan bahwa kendaraan yang diproduksi atau beroperasi di Indonesia sudah memenuhi aspek-aspek keselamatan bagi pengendara," tegasnya.
Kemudian, sektor swasta, yakni BUJT juga selalu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap faktor keselamatan di setiap pembangunan jalan tol.
Aspek berikutnya adalah pengusaha yang berperan untuk bagaimana bisa bekerja sama dengan operator kendaraan.
Selanjutnya adalah aspek pengemudi yang dinilai kerap menjadi biang kerok kecelakaan yang terjadi di jalan tol.
Pasalnya, banyak dari pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman baik di kursi depan ataupun kursi belakang.
Baca Juga: Tampil di GIIAS 2021, Penjualan BMW Tembus Rp 1 Triliun
"Belakangan ini, bagaimana seorang penumpang di belakang, sampai terlempar ke luar mobil sebagaimana dialami aktris Vanessa Angel. Artinya apa, Kemenhub bertanggung jawab di mana kami menyiapkan peranti keselamatan kendaraan. Dan kami sudah mendorong semua kendaraan yang dibuat di Indonesia, untuk memastikan aspek keselamatan," imbuh Budi Setiyadi.
Saat ini adalah momentum untuk membangun kesadaran bagi para pengendara untuk memprioritaskan faktor keselamatan dalam berkendara di jalan tol, karena aspek kendaraan dan jalan tol sudah diprioritaskan keamanannya.
"Sekarang bagaimana kita membangun satu kepedulian, bahwa kendaraan sudah diciptakan bagus, kemudian jalan juga sudah diciptakan, tapi bagaimana perilaku kita sendiri dan juga kepada kondisi kendaraan," pungkas Budi Setiyadi.