Suara.com - Dalam rangka mendukung program percepatan pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030, Suzuki Indonesia berkomitmen. Yaitu mendukung program ini dengan memfokuskan diri pada pengembangan kendaraan elektrifikasi.
Hal ini juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang perusahaan yang berkomitmen untuk memproduksi kendaraan ramah lingkungan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Menurut Shodiq Wicaksono, Managing Director Suzuki Indonesia, Suzuki akan fokus pada kendaraan elektrifikasi yang terjangkau bagi konsumen.
"Kami sedang bersiap untuk mengenalkan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat. Namun, kami juga harus jeli melihat daya beli masyarakat Indonesia secara umum saat ini. Untuk itu, dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak, Suzuki akan masuk ke era elektrifikasi melalui teknologi hybrid," papar Shodiq Wicaksono, dalam keterangannya.
Pengembangan teknologi hybrid yang dilakukan Suzuki adalah langkah awal perusahaan dalam mengenalkan teknologi elektrifikasi yang sejalan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.
Baca Juga: BMW MINI Pavilion Raih Penghargaan Favorite Booth Premium Cars GIIAS 2021
Di masa mendatang, Suzuki akan terus berinovasi mengembangkan kendaraan elektrifikasi lainnya secara bertahap.
Komitmen untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan ini mengharuskan perusahaan mengalihkan prioritasnya.
Sehingga dengan adanya kendaraan elektrifikasi akan berdampak terhadap berhentinya produksi salah satu kendaraan konvensional legendaris Suzuki, yaitu Suzuki Karimun Wagon R.
Meski begitu, penghentian produksi Karimun Wagon R ini hanya berlaku untuk pasar domestik.
"Dengan berat hati kami harus menghentikan produksi Karimun Wagon R untuk pasar dalam negeri. Namun, kami akan menghadirkan kendaraan elektrifikasi untuk konsumen setia Suzuki dalam waktu yang tidak lama lagi," tutup Shodiq Wicaksono.
Baca Juga: Tampil di GIIAS 2021, Penjualan BMW Tembus Rp 1 Triliun