Suara.com - Pada kendaraan bermotor, aki adalah salah satu komponen terpenting. Aki berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan semua perangkat elektronik pada kendaraan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik untuk merawat aki. Sayangnya masih banyak yang percaya pada mitos-mitos perawatan aki. Berikut beberapa mitos atau fakta mengenai aki:
1. Penambahan air aki menggunakan air bekas AC dan air hujan
Ini adalah mitos. Mengganti air aki menggunakan air bekas AC dan hujan tidak disarankan. Sebab tidak diketahui kandungan mineral yang terkandung dalam air tresebut. Sehingga bila kandungan mineralnya tinggi akan berpengaruh terhadap umur aki atau kondisi aki.
2. Melakukan pengurasan aki agar seperti baru kembali
Ini adalah mitos. Pengurasan aki tidak direkomendasikan oleh pabrikan aki, hal ini dikarekan dapat menyebabkan terjadinya short circuit akibat rontokan material timah di dalam aki yang menempel pada plate positif dan negative. Selain itu saat pengurasan, aki akan ada dalam kondisi tidak terendam elektrolit dan bisa mengakibatkan plate menjadi teroksidasi oleh udara sehingga dapat memperpendek umur aki. Untuk aki dalam kondisi kurang setrum/ soak cukup dengan melakukan charge ulang agar aki bisa kembali sesuai dengan performanya.
3. Memasukkan obat sakit kepala
Konon obat sakit kepala dapat mengembalikan kondisi aki yang kurang setrum ke kondisi normal kembali. Biasanya penambahan obat sakit kepala dilakukan bersamaan dengan air aki/ elektrolit yang baru pada aki dengan kondisi kurang setrum. Kemudian di charge/ di setrum kembali setelah itu kembali Normal. Adapun jika aki kembali ke kondisi semula itu bukan diakibatkan karena obat sakit kepala tersebut namun karena reaksi kimia antara plate dengan air aki/ elektrolit yang ada di dalam aki. Namun semua tergantung dari jenis kerusakan aki-nya juga. Jika plate yang ada di dalam aki rontok, terminalnya putus, sambungan weldingnya putus, maka perlakuan apapun tidak akan bisa memperbaiki aki kembali. Jadi, penambahan obat sakit kepada untuk mengembalikan kondisi aki kembali normal adalah mitos.
4. Aki OEM memiliki Lifetime lebih lama
Penggunaan aki OEM katanya lebih lama lifetime-nya dari pada aki after market. Pembuatan aki untuk OEM dan AFM di Yuasa itu prosesnya sama. Kemungkinan kondisi untuk motor OEM itu komponen kelistrikannya masih prima (baru). Sedangkan untuk aki AFM digunakan pada motor yang kondisi komponen kelistrikannya kurang prima (kendaraan sudah digunakan). Selain itu pada aki OEM dan AFM sudah diperhitungkan sistem kelistrikannya sesuai dengan design kendaraan. Hal lain untuk aki AFM biasanya pemilik kendaraan sudah menambahkan beberapa optional kelistrikan pada kendaraannya sehingga tidak sesuai lagi dengan design kelistrikan di awal. Dengan kata lain bahwa aki OEM lebih lama lifetime-nya dari pada aki after market itu hanyalah mitos.
Baca Juga: Yuasa Menggelar Stand Up Bolahraga League
Untuk mengetahui lebih jauh tentang mitos dan fakta serta bagaimana perawatan aki kendaraan, kamu bisa cek Podcast Yuasa bersama para ahlinya di laman ini.